10 Bank yang Kolaps Setelah Adanya Rush Money (Bank Run)
Rush Money atau Bank Run merupakan dua istilah yang artinya sama, yaitu keadaan dimana nasabah bank melakukan penarikan uang besar-besaran. Rush Money bisa membahayakan bank maupun nasabahnya. Bahkan bank yang awalnya stabil, bisa benar-benar bangkrut setelah mengalami rush money. Terutama bila tidak mampu memenuhi semua penarikan uang nasabah.
Oleh karena itu, biasanya bank membatasi jumlah penarikan dalam jangka waktu tertentu, menangguhkan penarikan dan lainnya. Sedangkan bagi nasabah, rush money juga bisa merugikan. Misalnya saat melakukan penarikan deposito jangka panjang, jika belum jatuh tempo maka akan ada pinalti. Berikut ini 10 bank yang kolaps setelah adanya rush money (bank run):
- Stockholm Banco (1600-an) di Swedia
Stockholm Banco didirikan oleh Johan Palmstruch pada tahun 1656 atas ijin pemerintahan Swedia. Pada tahun 1664, bank ditutup karena tidak mampu mengembalikan uang pelanggan. Hal ini disebabkan oleh pinjaman bank yang terus naik setiap tahunnya, sehingga nilai uang jadi turun. Akhirnya, Johan dipenjara dan bank diambil alih pemerintahan Swedia, berubah nama menjadi Rikets Standers Bank atau Bank Nasional Swedia.
- Overend, Gurney and Company (1800-an) di London
Overend, Gurney and Company merupakan Bank diskon grosir London, disebut juga bank bankir, didirikan sebagai perseroan terbatas pada tahun 1865. Namun, karena harga saham kereta api buruk, bank pun mengalami kerugian dan terjadi bank run pada tahun 1866. Bank of England menolak memberi bantuan, pembayaran pun ditangguhkan pada 1tanggal 10 Mei 1866. Nasabah pun kecewa karena tidak mendapat uang dari bank.
- Bank of Japan (1920-an) di Jepang
Yang terjadi di Jepang bukan hanya bank run salah satu bank, tetapi ada 37 bank lainnya yang juga mengalami kebangkrutan. Krisis Finansial Showa berawal dari usul Bank of Japan untuk menebus obligasi diskon pada Januari 1927, setelah gempa besar Kanto. Karena itu, muncul rumor baru bahwa bank yang memegang obligasi akan segera bangkrut. Setelah itu satu per satu bank pun mulai jatuh.
- Bank Banesto (1990-an) di Spanyol
Bank run terjadi di Spanyol pada tahun 1994 awal. Nasabah yang berjumlah ribuan berbondong-bondong ke Spansto untuk melakukan penarikan uang atau tabungan mereka. Bank Run melanda hingga menyebabkan bank tak terkendali dan kolaps. Pada akhirnya, Bank Banesto diambil alih oleh Bank Spanyol karena ditemukan adanya lubang modal pada keuangan bank sebesar 450.000 juta pesetas.
- MBf Finance Berhad (1990-an) di Malaysia
Bank run melanda perusahaan keuangan terbesar di Malaysia pada masa itu, MBf Finance Berhad. Hal ini terlihat dari banyaknya setoran yang terlihat pada 120 cabang, mencapai 17 miliar ringgit. Pada akhirnya, Bank Sentral Malaysia yaitu Bank Negara Malaysia memutuskan mengambil alih MBf Finance Berhad.
- Bank-bank (2000-an) di Argentina
Bank run di Argentina terjadi karena krisis ekonomi Argentina pada tahun 1999-2002. Banyak teori dan persepsi mengenai penyebab terjadinya bank run di Argentina. Selain itu, bank run juga berdampak di Uruguay pada masa krisis perbankan Uruguay tahun 2002.
- Bank Swasta (2000-an) di Myanmar
Terjadinya krisis perbankan Myanmar pada tahun 2003, menyebabkan bank run pada beberapa bank swasta besar yang ada di Myanmar. Di antaranya Asia Wealth Bank, Kanbawza Bank dan Yoma Bank Ltd. Bank run juga terjadi hampir di seluruh bank kecil di Myanmar dan hal ini menyebabkan nilai mata uang turun secara drastis. Sebelum masa krisis, Myanmar sebenarnya sedang dalam masa terpuruk, terjadi penggulingan kekuasaan pada 1900-an sehingga perekonomian menjadi tidak stabil.
- Countrywide Financial (2000-an) di Amerika
Sebuah perusahaan di Amerika bernama Countrywide Financial terkena imbas dari krisis subprime mortgage. Sehingga terjadilah bank run secara terus-menerus pada awal bulan agustus 2007 dan menyebabkan beberapa bank kolaps. Umumnya, bank run disebabkan karena tidak terkendalinya pinjaman hipotek. Krisis ini menyebabkan jutaan karyawan kehilangan pekerjaannya.
- The Bear Stearns Companies, Inc. (2000-an) di New York
Kali ini bank run terjadi pada 11 Maret 2008 di New York pada perusahaan The Bear Stearns Companies, Inc. Perusahaan ini berkecimpung pada bank investasi global, perdagangan sekuritas dan perusahaan broker pada area pasar modal, perbankan investasi dan lainnya. Kejadian ini juga terkait dengan krisis subprime mortgage.
Untuk membiayai investasi jangka panjang yang besar, Bear Stearn menjual obligasi jangka pendek (Asset Backed Commercial Paper) dan menimbulkan kepanikan. Perusahaan saingan pun menyebar rumorr bahwa Bear Stearn tidak akan mampu memenuhi kewajibannya. Akhirnya dalam dua hari Bear Stearn mengalami penyusutan, kemudian mengajukan kebankrutan pada pihak pemerintah. Setelah itu, masih sempat mendapat pinjaman tetapi nilai uang tetap merosot dan akhirnya bank dijual kepada JPMorgan Chase.
- IndyMac Bank (2000-an) di California
Bank run terjadi pada IndyMac Bank, tepat setelah Charles E. Schumer merilis media berita bahwa bank tersebut tidak layak. Hal ini dikarenakan bank sangat tergantung pada harga yang tinggi, kurang stabil, penangguhan deposito, dan lainnya. Pada akhirnya, tepatnya 11 Juli 2008, IndyMac Bank disita oleh regulator federal.
Nah, itulah 10 bank dunia yang kolaps setelah adanya rush money (bank run) diurutkan dari tahun kejadian. Selain itu, masih banyak bank di negara-negara lain yang juga mengalami sejarah bank run dan berujung pada kebangkrutan. Di antaranya Washington Mutual Bank, Wachovia, Landsbanki, DSB Bank, Swedbank, SEB, Jiangsu Sheyang Rural Commercial bank dan lainnya.
Artikel Terkait
- Perbedaan Credit Union Vs Bank
- Fungsi dan Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Cara Mengambil Uang Orang yang Sudah Meninggal di Bank
- Fungsi dan Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank
Demikianlah artikel tentang 10 bank yang kolaps setelah adanya rush money (bank run), semoga bermanfaat bagi Anda semua.