10 Negara dengan Inflasi Tertinggi di Dunia

Belakangan ini banyak negara di dunia yang terancam bangkrut oleh sebab tingkat inflasinya yang terlalu tinggi. Mata uang negara tersebut pun tidak ada artinya lagi dan menyebabkan rakyat menderita kemiskinan yang berkepanjangan.

Negara mana sajakah yang menempati peringkat inflasi tertinggi di dunia? Apa yang menyebabkannya? Mari kita pelajari bersama-sama.

Daftar Negara dengan Inflasi Tertinggi

Berikut ini adalah daftar 10 negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia berdasarkan data dari CIA World Factbook. Daftar ini diurutkan berdasar nilai inflasi yang lebih rendah hingga yang tertinggi.

10. Turki, 24.52%

Siapa yang menyangka bahwa Turki masuk ke dalam daftar 10 besar Negara dengan inflasi tertinggi di dunia. Di tahun 2012, ekspor Turki mencapai angka $ 163 miliar, namun pencapaian ini tidak ada artinya karena nilai impornya yang lebih besar yaitu $ 229 miliar.

Utang besar yang diinvestasikan pada konstruksi alih-alih pertumbuhan ekonomi berkelanjutan membuat utang Turki kian meningkat, hingga menyebabkan arus tahunan Turki defisit hingga 47,3 miliar pada akhir 2017.

9. Syria, 25.50%

Pada tahun 2015, ekonomi Syria bergantung pada sektor yang kurang bisa diandalkan seperti berkurangnya bea cukai dan pajak penghasilan yang didukung oleh jalur kredit Iran.

Ekonomi Syria telah mengalami kontraksi sebesar 60% dan mata uang Syria telah kehilangan 80% nilainya. Adanya perang saudara di negara ini membuat situasi ekonomi kian tidak menentu.

8. Iran, 34.20%

Defisit anggaran Iran yang telah menjadi masalah kronis di negara tersebut terjadi akibat subsidi negara yang berlebihan pada sektor bahan makanan dan bensin.

Pada tahun 2010, rencana reformasi ekonomi disetujui oleh parlemen Iran guna memotong subsidi tersebut secara bertahap.

7. Libya, 28.00%

Ekonomi Libya amat tergantung pada sektor minyak yang menyumbang lebih dari setengah PDB (Produk Domestik Bruto) dan 97% eskpor. Namun masalah ekonomi Libya terletak pada kurangnya isntitusi, tata pemerintahan yang lemah, serta pengangguran struktural yang kronis.

Perang yang berkecamuk di negara tersebut sempat melahirkan sanksi dari PBB, beruntung, setelah pemerintah sepakat untuk meninggalkan program senjata pemusnah masal, sanksi tersebut segera dicabut.

Dengan demikian, Libya bisa kembali menata ekonomi negaranya.

6. Angola, 31.70%

Angola sebenarnya memiliki banyak tambang emas, tembaga, hingga berlian yang sangat menguntungkan negara tersebut. Namun karena adanya perang saudara selama seperempat abad, ekonomi Angola pun menjadi kacau.

5. Sudan, 32.40%

Di tahun 2010, Sudan dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Sempat menduduki peringkat ke-17, perkembangan pesat tersebut lahir dari keuntungan penjualan minyak.

Namun konflik saudara dan pemisahan dari Sudan Selatan yang menguasai lebih dari 80% ladang minyak Sudan, membuat Negara ini masuk dalam fase stagflasi.

4. Republik Demokratik Kongo, 41.50%

Di peringkat ke 7, ada Republik Demokratik Kongo. Meskipun memiliki kekayaan alam yang melimpah, utamanya mineral, namun ekonomi Negara tersebut nyatanya telah terpuruk sejak pertengahan 1980.

Republik Demokratik Kongo diketahui secara konsisten memiliki PDB perkapita hampir terendah di dunia. Yang menjadi akar permasalahannya adalah perang saudara yang mengurangi output nasional dan pendapatan pemerintah, serta meningkatkan utang luar negeri.

3. Argentina, 54.70%

Dapat dikatakan bahwa sesungguhnya Argentina termasuk dalam negara yang maju, dengan sumber daya alam yang kaya, penduduk yang melek huruf, serta industri yang beragam.

Namun secara historis, kinera ekonomi Argentina sangat tidak merata, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi bergantian dengan resesi yang parah serta distribusi pendapatan yang keliru dalam beberapa dekade belakangan ini.

2. Sudan Selatan, 187.90%

Telah jelas bahwa perang saudara dengan Sudan Utara membuat bisnis minyak Sudan Selatan ikut mandek. Adanya ketidaksepakatan dalam pembagian 50-50 hasil minyak dengan “saudaranya” tersebut, membuat Sudan Selatan menghentikan sementara produksi minyaknya di tahun 2012.

Maka pendapatan Negara pun turun, sementara kebutuhan makan naik hingga 120%. Ekonomi Sudan Selatan nampaknya masih akan berada di bawah tekanan karena cadangan minyak kemungkinan akan berkurang setengahnya di tahun 2020.

1. Venezuela, 815.194%

Kebijakan ekonomi pemerintah yang keliru dianggap sebagai biang keladi jatuhnya ekonomi Venezuela. Kelengahan akan melimpahnya minyak di negara tersebut membuat Venezuela mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Tingkat inflasinya mencapai 100% di tahun 1996, dan tingkat kemiskinan menjadi 66% di tahun 1995. Kebijakan sosial yang dijalankan oleh presiden Chavez nyatanya malah membuat pengeluaran negara membengkak. Disamping itu, Chavez juga dianggap abai serta tidak menyiapkan dana untuk kesulitan ekonomi negaranya di masa mendatang.

30 Besar Negara Dengan Inflasi Tertinggi

Dalam bagian di atas, kita telah tahu 10 negara dengan tingkat invlasi tertinggi, skearang kita akan melihat daftar 30 negara dengan inflasi tertinggi.

Artikel Terkait

• 10 Negara yang Punya Senjata Api Terbanyak
• Negara-negara dengan Kekuatan Nuklir Terbesar
• 10 Negara Paling Banyak Utang Pemerintahnya
• 10 Negara dengan Pengangguran Terbanyak di Dunia

Demikianlah artikel tentang 10 negara dengan inflasi tertinggi di dunia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.