Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Contoh Modus Penipuan Lewat Telepon

Mendapatkan uang bisa dilakukan dengan banyak cara, bahkan jika harus melakukan penipuan sekalipun. Para oknum pelaku penipuan terus mengembangkan metode baru untuk melancarkan tidak kriminal mereka, salah satu yang paling populer adalah penipuan lewat telepon. Meski modus ini tidak bisa dibilang baru, nyatanya pelaku terus menemukan motif baru untuk menjebak korban.

Inilah beberapa modus penipuan lewat sambungan telepon dan SMS yang patut diwaspadai:

  • Memenangkan hadiah dari operator

Siapa yang tidak percaya kalau mendapat SMS dari M-Kios yang memberitahukan Anda  memenangkan hadiah sejumlah uang? Setelah dicek ternyata operator kartu yang Anda pakai tidak pernah mengadakan undian berhadiah apapun.

Modus penipuan ini dilakukan oleh sekelompok orang hanya dengan bermodalkan modem, handphone, dan SIM Card. Melalui ketiga alat tersebut, pelaku dapat mengirimkan SMS ke 2.000 nomor secara acak. Isinya sama, bahwa si pemiliki nomor berhasil memenangkan hadiah ratusan juta rupiah yang diadakan oleh operator tertentu.

Setelah korban menghubungi pelaku, korban akan diminta untuk mengirimkan OTP (One Time Password) yang dikirimkan langsung oleh operator. Pada kasus yang terjadi di Jakarta, korban adalah pengguna operator Telkomsel. OTP ini nantinya digunakan pelaku untuk login ke aplikasi MyTelkomsel dengan menggunakan nomor korban. Setelah berhasil, pelaku dapat dengan leluasa menggunakan fitur yang ada di aplikasi tersebut. Berbagai macam transaksi seperti membeli pulsa, paket internet, memberi hadiah, voucher, hingga redeem poin.

Dilaporkan ada kurang lebih 13 ribu laporan penipuan yang dialami oleh pelanggan. Oleh sebab itu, pelanggan dihimbau untuk menjaga kerahasiaan PIN dan password, tidak memberitahukannya kepada orang lain dengan alasan apapun.

  • Penipuan melalui transaksi jual beli online

Di zaman internet canggih seperti sekarang, transaksi jual beli yang dilakukan secara online adalah hal yang lumrah. Semua barang bisa dijual secara online, mulai dari keperluan sehari-hari hingga barang mewah seperti mobil. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Kasus ini pernah terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu, kepada seorang penjual mobil online sebagai korbannya. Korban memasang iklan untuk menjual mobilnya di internet. Seseorang yang mengaku pembeli kemudian menelepon, berniat untuk membeli mobil tersebut. Kecurigaan korban bermula dari pengakuan pelaku yang berasal dari Jawa Barat, namun logat bicaranya sangat berbeda. Kecurigaan korban semakin bertambah karena nomor handphone pelaku berasal dari wilayah Jawa Timur dan Bali.

Selain itu, transaksi jual beli berlangsung terlalu cepat. Pelaku bersedia mengirimkan uang muka tanpa mengecek kondisi mobil terlebih dahulu. Pelaku kemudian menelepon korban, memberitahukan bahwa ia telah mentransfer sejumlah uang. Pelaku meminta korban untuk mengecek uangnya di ATM dan memberi serangkaian instruksi sebagai modus penipuan. Untugnya korban yang sudah curiga sejak awal tidak menuruti perkataan pelaku dan selamat dari penipuan.

Modus yang sama juga dilakukan oleh pelaku yang menghubungi korban dengan nomor aneh, yaitu nomor telepon dengan 5 digit angka saja. Korban akan diberi tahu ia memenangkan sejumlah uang dan diberi instruksi untuk mentransfer sejumlah uang di ATM.

  • Missed call dari luar negeri

Modus penipuan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh belahan dunia. Seorang korban yang berasal dari Kanada mengaku mendapatkan missed call misterius dari berbagai negara di waktu dini hari. Modus ini disebut juga dengan Wangiri. Dalam bahasa Jepang, Wangiri berarti “sekali dering dan tutup”.

Pada modus penipuan telepon kelas premium ini, pelaku sengaja menelepon korban dengan nomor luar negeri berkali-kali agar korban menelepon balik. Otomatis korban harus mengeluarkan biaya yang besar, dan biaya tersebut akan masuk ke kantong si pelaku.

  • Penipuan mengatasnamakan Telkom

Satu lagi penipuan dengan motif pemberian hadiah pada korban. Kali ini pelaku menghubungi korban dengan menggunakan telepon rumah. Pelaku yang mengaku sebagai petugas Telkom akan menelepon nomor telepon rumah korban, memberitahukan bahwa nomor korban telah terpilih memenangkan hadiah berupa mobil. Selanjutnya pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang sebagai persyaratan untuk mengurus berbagai dokumen dan surat.

  • Modus kecelakaan lalu lintas

Waspadalah saat Anda menerima telepon yang mengatakan mereka dari pihak rumah sakit, mengabarkan saudara atau kerabat Anda mengalami kecelakaan yang membutuhkan sejumlah uang untuk biaya perawatan. Modus kedua yang sering dilakukan adalah pelaku berpura-pura sebagai korban yang ditabrak oleh kerabat Anda dan menuntut ganti rugi.

Pelaku memanfaatkan kondisi korban yang sedang panic karena mengetahui keluarganya yang kecelakaan. Tanpa berpikir panjang, korban mengirimkan uang sejumlah yang diminta pelaku. Menurut sebuah kasus yang pernah terjadi di Bandung, seorang korban mengalami kerugian hingga Rp 18 juta karena modus penipuan ini.

  • Penipuan mengatasnamakan bank

Oknum yang melakukan penipuan selalu mengatasnamakan dirinya sebagai pihak-pihak tertentu untuk membuat korban percaya. Kali ini korbannya adalah karyawan BRI di Jakarta. Ada transaksi senilai Rp 87 juta dari internet banking korban. Transaksi tersebut sah karena menurut catatan telah diverifikasi oleh token korban. Tidak jelas modus yang dilakukan pelaku, namun diketahui sebelum kejadian pelaku menelepon korban. Korban mengaku tidak pernah memberitahukan informasi penting kepada pelaku.

Melihat berbagai modus penipuan yang terjadi, Anda harus selalu waspada setiap saat. Jangan mudah percaya saat ada yang mengatakan kepada tentang memenangkan undian berhadiah atau informasi lainnya. Selalu verifikasikan kebenarannya, dan jangan pernah memberikan data sensitif dan rahasia pada orang lain, terlebih jika Anda diminta untuk mentransfer sejumlah uang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang contoh modus penipuan lewat telepon, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Modus-modus Penipuan di ATM
Jenis Penipuan Scam yang Sering Terjadi di Indonesia
Apa Itu Nigerian Scam?
Contoh Modus Penipuan dengan ATM dan Mandiri E-CASH
Ezubao: Kasus Penipuan P2P Lending dengan Skema Ponzi
Bagaimana Modus Penipuan Nasabah Bank
Modus-modus Penipuan Melalui Telepon
Modus Penipuan SIM Swap
Modus-modus Penipuan dan Pembobolan ATM
Modus-Modus Penipuan Penjualan Rumah yang Harus Diwaspadai


Bagikan Ke Teman Anda