Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Ini Dia Ancaman yang Mungkin Terjadi Dalam Cryptocurrency

Kebangkitan berbagai jenis cryptocurrency yang saat ini diwakili oleh Bitcoin berhasil menarik perhatian ribuan pengguna baru dan juga investor di seluruh dunia. Banyak yang berpendapat bahwa cryptocurrency itu aman meski tidak sepenuhnya aman. Harus diakui bahwa protokol yang dipasang oleh cryptocurrency seperti Bitcoin itu sulit dicurangi meski senantiasa ada ancaman keamanan yang sifatnya teoretis. Kesemua cryptocurrency yang ada sekarang dibangun dengan enkripsi kuat dan tangguh dan tujuan utama dari pembuatan cryptocurrency adalah membuat satu mata uang yang benar-benar aman.

Fakta bahwa cryptocurrency merupakan jalan keluar baru terhadap perekonomian digital membuka diskursus panjang di tengah masyarakat global. Tidak hanya soal keamanannya saja, cukup banyak yang mempertanyakan kegunaannya di tengah perekonomian mainstream. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran cryptocurrency memberi ancaman terhadap mata uang digital tersebut, baik berupa manusia nyata atau sekedar ide dan pendapat yang siap memberangus eksistensinya. Berikut adalah sejumlah ancaman yang menghadang cryptocurrency.

1. Sentralisasi cryptocurrency

Ide penambangan cryptocurrency, seperti yang biasa ditemukan pada Bitcoin, menjadikan mata uang digital tersebut tampak keren. Namun, yang lebih masuk akal dari peredaran cryptocurrency adalah transaksi peer-to-peer ketimbang menambang. Hanya saja, cara tersebut tidak mungkin terjadi lagi. Meski dibuat dengan maksud yang baik, seringkali sistem yang altruistik mengalami eksploitasi. Dan, ini yang terjadi pada cryptocurrency yang tengah booming. Apalagi kalau bukan Bitcoin.

2. Adopsi yang rendah

Ada banyak persoalan dan isu yang menghadang cryptocurrency. Begitu juga dengan penjelasan dan uraian tentangnya, termasuk manfaat teoretis dari penggunaan dan penyebaran mata uang digital tersebut. Namun, masih belum jelas alasan mengapa orang awam harus menggunakan dan bermain dengan cryptocurrency. Apa sebenarnya guna cryptocurrency bagi mereka, orang awam, yang hanya ingin memastikan uangnya tetap tersimpan di bank? Salah satu isu yang mengemuka adalah bahwa bank seringkali melanggar batasan yang ada dan bahwa situasi ekonomi global masih belum sepenuhnya pulih dari krisis finansial yang mendera sejak tahun 2008.

Nah, keberadaan cryptocurrency memberi angin segar bagi mereka yang terjerat dan ikut menjadi korban dari kemalangan sistem finansial tradisional. Sejumlah negara seperti Cina, India dan Rusia bahkan menuding cryptocurrency seperti Bitcoin hanyalah cara licik negara maju yang terkena krisis dan berupaya lolos dari jeratan krisis yang mereka buat sendiri dengan mendengungkan keunggulan cryptocurrency bagi masyarakat negara berkembang atau bahkan negara Dunia Ketiga.

3. Dukungan platform mobile yang buruk

Semenjak tahun 2013, Apple memutuskan untuk mengambil langkah tegas sehingga tidak memungkinkan para penggunanya untuk memperjualbelikan cryptocurrency – waktu itu adalah Bitcoin – lewat berbagai wallet yang tersedia di AppStore. Kebijakan tersebut juga diambil oleh Google yang tidak memperbolehkan in-app payment dengan cryptocurrency. Meski hal ini tidak menyiutkan nyali para developer untuk membuat aplikasi mobile untuk cryptocurrency, kebijakan dua pemain besar ponsel tersebut benar-benar menjadikan cryptocurrency sebagai musuh bersama yang harus dibasmi. Kedua perusahaan teknologi papan atas tersebut benar-benar tidak ingin bersaing dengan cryptocurrency sehingga mereka memberlakukan kebijakan yang sama dengan sejumlah negara yang melarang eksistensinya dalam perekonomian mereka.

4. Para pelaku tak bermoral

Harus diakui bahwa keberadaan cryptocurrency seperti Bitcoin mampu menuntaskan persoalan double-spending. Di luar fakta bahwa kehadiran cryptocurrency berasal dari kemampuan teknis yang brilian, mata uang digital tersebut tampak mengabaikan faktor keamanan seperti pencurian dan penipuan; suatu hal yang kerap terjadi di dunia Internet. Mata uang digital anonim yang tak mengenal batas negara dan pemerintahan tersebut cenderung menarik perhatian orang-orang yang salah; mereka yang menjadikan sesama manusia sebagai mangsa yang bisa diterkam kapan saja. Tentu saja, oknum yang tidak bertanggung jawab ini membuat orang ragu akan keamanan dan kenyamanan menggunakan cryptocurrency. Tak ayal lagi, ketimbang repot memikirkan cryptocurrency yang tidak jelas itu, sejumlah negara memilih bermain aman dan mengusir pergi cryptocurrency dari sistem perbankan mereka.

5. Regulasi yang reaksioner

Terkait Bitcoin, misalnya, menurut penelitian CoinDesk pada tahun 2014, sekitar 12 persen dari 73 negara di dunia telah mengambil sejumlah kebijakan terhadap Bitcoin atau sejenisnya. Kebijakan tersebut secara nyata tidak menguntungkan keberadaan Bitcoin. Sejumlah negara jelas-jelas menentang kehadiran mata uang digital dan lebih buruknya lagi, kebijakan tersebut lebih pantas dipandang sebagai suatu langkah reaksioner ketimbang dianggap sebagai hasil pertimbangan masak dan adil. India adalah contoh negara yang bersikap seperti itu. Di negara tersebut pernah ada serangan terhadap praktik jual beli dan transaksi Bitcoin di awal 2014. Tak ayal lagi, banyak praktik bisnis Bitcoin yang terpaksa gulung tikar. Cina juga demikian. Sementara itu, Rusia bertindak lebih jauh. Di negara Vladimir Putin tersebut, jangankan bertransaksi Bitcoin, menyelenggarakan konferensi seputar cryptocurrency saja dilarang.

Apa yang dilakukan negara-negara di atas paling tidak mencerminkan sistem perbankan yang dianut oleh mereka. Hal tersebut memperlihatkan bahwa banyak sistem finansial yang tidak ingin bersaing dengan cryptocurrency sehingga banyak yang memilih untuk mengaturnya dalam bentuk regulasi tersendiri.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang ancaman yang mungkin terjadi dalam Cryptocurrency, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

 



Apa Itu Stable Coin?
Apa Itu Hardware Wallet?
Apa Itu Decentralized Exchange?
Apa itu Mata Uang Cryptocurrency?
Apa Itu Shitcoin?
Apa Itu Mata Uang Libra Facebook?
Market Cap (Kapitalisasi Pasar) dalam Cryptocurrency
Apa Itu Dapps?
Apa Itu Double Spending?
Apa Itu Trading Crypto? Simak Tips dan Cara Melakukannya


Bagikan Ke Teman Anda