Inilah Sebabnya Mengapa Kerja Keras Saja Tidak Menjamin Anda Pasti Kaya
Pertanyaannya adalah Mengapa? Padahal kerja keras digadang sebagai salah satu faktor utama yang membuat seseorang menjadi kaya. Namun nyatanya, banyak sekali orang yang bekerja keras namun memiliki penghidupan yang begitu-begitu saja dari waktu ke waktu. Banyak diantaranya yang malah menjalankan ‘rat race’. Bekerja dari pagi sampai malam hanya untuk mendapatkan penghasilan yang nantinya habis untuk membayar tagihan – sepanjang hidup mereka.
Lalu jika semua orang memiliki 24 jam dalam satu hari yang sama, dan semua orang bekerja keras dengan takaran yang sama; mengapa tidak semua orang bisa menjadi kaya?
Hanya Memikirkan Uang, bukan Value
Kebiasaan yang terjadi adalah, orang tua mendidik anak untuk mencari pekerjaan dengan bayaran yang besar. Sehingga alih-alih memikirkan value dari suatu pekerjaan untuk dikembangkan, anak-anak malah mencari pekerjaan dengan bayaran yang besar. Masa bodoh jika pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Pekerjaan yang dilakukan tanpa ‘jiwa’ tersebut lalu membentuk karyawan menjadi ‘robot-robot’ hidup yang menjalankan tugas sesuai SOP perusahaan. Minim minat, tidak menumbuhkan kreativitas, tidak memikirkan nilai lebih dari suatu pekerjaan, asalkan dapat gaji di akhir bulan, maka itu saja sudah cukup.
Jika sudah demikian, jangan heran jika banyak orang yang menjalankan siklus rat race : melakukan pekerjaan demi mendapatkan uang untuk membayar tagihan, tanpa ada keinginan untuk mengembangkan value dari pekerjaan yang dilakukan.
Kita kemungkinan besar tidak akan menjadi kaya dengan cara seperti ini.
Puas dengan Kerja Keras; Bukan Kerja Cerdas
Berapa banyak orang-orang yang hanya fokus melakukan kerja keras namun tidak bekerja secara cerdas? Misalkan kita sudah memiliki pekerjaan bagus di sebuah kantor bergengsi dengan gaji yang mentereng. Kitapun merasa bangga. Lalu ketika akhir bulan gaji tersebut habis untuk membiayai berbagai tagihan, uang jajan, dan transportasi ke kantor.
Sedangkan rekan kita, lebih memilih bekerja dari rumah, melakukan hal yang ia sukai, dengan penghasilan yang lebih rendah dari kita. Namun di akhir bulan, ia bisa menyimpan uang lebih banyak karena tidak harus menghabiskan uang untuk transportasi, akomodasi, dan ia pandai menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilannya. Uang tersebut lalu ia investasikan ke berbagai instrumen yang menguntungkan.
Meski permasalahannya bukan terletak apakah kita bekerja di kantor ataupun remote, namun Robert T Kiyosaki pernah berkata : intinya bukan pada seberapa banyak uang yang dapat kita hasilkan, namun berapa banyak uang yang dapat kita simpan. Baik kita maupun teman kita sama-sama bekerja keras. Namun jika diakhir hari jangan terkejut jika teman kita ternyata bisa lebih kaya daripada kita, karena ia menerapkan satu hal yang tak kita terapkan.
Ia sudah bekerja lebih cerdas daripada kita.
Tidak Memiliki Visi
Banyak orang yang bekerja keras, hanya melakukan hal-hal sesuai SOP. Visi mereka hanya terbatas sampai mendapatkan gaji di akhir bulan atau bonus di akhir tahun.
Hal ini bertolak belakang dengan orang kaya. Semua orang yang kaya, selain menyukai bekerja dengan keras, mereka juga visioner. Hampir dipastikan mereka memiliki target dalam kehidupan yang harus mereka capai. Mereka tidak tahan jika hidup mereka stagnan. Alih-alih terus menerus melakukan rat race seumur hidup mereka, mereka lebih memilih untuk melompat keluar jalur dan mencari cara bagaimana agar mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang dan lebih berkembang.
Itulah sebabnya banyak orang kaya melakukan hal-hal yang kebanyakan orang tidak berani melakukannya. Mereka berani keluar dari zona nyamannya, mengambil resiko, menguji diri mereka sendiri agar bisa mendapatkan kekayaan lebih dalam kehidupan mereka.
Tidak Tekun
Orang yang bekerja keras namun tidak tekun tidak akan menjadi orang yang kaya. Karena setelah menetapkan visi, orang-orang yang kaya akan melakukan hal-hal yang dapat mendukung visi mereka secara berkesinambungan. Yang membedakan mereka dari pekerja keras lainnya adalah mereka tahan terhadap berbagai kesulitan dan tantangan yang menghadang. Mereka mengambil pelajaran dari tiap-tiap keadaan sulit tersebut, untuk terus melakukan hal-hal yang dapat membuat mereka menjadi kaya di kemudian hari.
Tidak Suka Belajar
Bukan suatu kebetulan jika kita melihat banyak orang kaya di dunia yang wawasannya luas. Hal ini karena orang-orang kaya cenderung tertarik pada banyak hal : mulai dari bisnis, perkembangan ekonomi, hingga pengembangan diri.
Ini bukan masalah seberapa banyak titel pendidikan yang kita dapatkan di sekolah, karena beberapa diantara orang-orang paling kaya di dunia malah drop out dari sekolah mereka, bukan? Namun satu benang merah karakteristik yang mereka miliki adalah mereka suka belajar hal-hal yang menarik bagi mereka, dengan cara mengedukasi diri mereka sendiri atau mencari mentor sendiri.
Memiliki Mindset Konsumtif, Bukan Sebaliknya
Kenyataannya adalah jika kita memiliki mindset konsumtif, seberapa keraspun kita bekerja dan menghasilkan banyak uang, kita tidak akan menjadi kaya. Sebaliknya, meski penghasilan kita tidak begitu besar namun memiliki mindset yang produktif, kita akan sangat mungkin menjadi kaya di kemudian hari.
Artikel Terkait
- Kaya hingga 7 Turunan, Mungkin Nggak, Sih?
- Inilah Kesalahan yang Bisa Mematikan Bisnis Anda
- 9 Tips Memajukan Usaha Bagi Pebisnis Pemula
- Ini Dia Pengetahuan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Pelaku Startup
Demikianlah artikel tentang sebabnya mengapa kerja keras saja tidak menjamin Anda pasti kaya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.