Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Jenis SUN, ORI, dan SUKUK

Jangan menaruh telur dalam satu keranjang yang sama adalah prinsip Rani dalam melakukan investasi. Ia pun lalu mengatur keuangan pribadinya sedemikian rupa dan melakukan investasi ke beberapa instrumen keuangan seperti emas, properti dan reksadana. Rani kemudian mulai tertarik kepada beberapa instrumen investasi lainnya seperti SUN (Surat Utang Negara) dan Obligasi Negara seperti Sukuk dan ORI (Obligasi Ritel Indonesia) namun Rani masih memiliki kebingungan membedakan antara ketiganya dan investasi mana yang paling cocok untuk ia ambil.

Untuk menentukan investasi mana yang paling cocok untuk Rani, konsultan keuangan dapat mengenalinya melalui profil resiko yang dilakukan sebelum Rani melakukan suatu investasi. Dari sini, akan terlihat apakah Rani termasuk pada investor dengan profil sebagai berikut :

  • Konservatif

Yaitu individu yang cenderung memilih instrumen investasi yang sangat aman dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya. Individu dengan profil risiko konservatif cenderung akan memilih sebagian besar investasi ke instrumen yang ‘tanpa risiko’ seperti Deposito.

  • Moderat

Yaitu individu yang cenderung memilih instrumen investasi dengan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan individu yang konservatif. Sebagai contoh, alih-alih Deposito, individu dengan profil Moderat akan lebih tertarik untuk menginvestasikan uangnya ke Reksadana (Pasar Uang, Pendapatan Tetap dan Campuran) karena dirasa dapat memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan Deposito.

  • Agresif

Adalah Individu yang cenderung berani mengambil risiko yang lebih tinggi sehingga berani menempatkan sebagian besar dananya pada instrumen berisiko seperti saham, obligasi korporasi dan lain-lain.

SUN (Surat Utang Negara)

Secara sederhana SUN (Surat Utang Negara) merupakan surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia.

Ada sebuah anekdot yang menyatakan, jika berinvestasi di SUN, maka termasuk investasi yang sangat aman karena dijamin oleh Pemerintah. Pemerintah pasti membayar bunga yang dijanjikan, kecuali jika pemerintahan akan kolaps sehingga tak sanggup lagi membayar pinjamannya.

Lalu mengapa Pemerintah menerbitkan SUN? Tidak lain adalah untuk membiayai defisit APBN yang diperlukan dalam pembangunan negara. Istilahnya uang kita dipinjam oleh pemerintah untuk membiayai berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah seperti membangun infrastruktur seperti jembatan, misalnya.

Karena dijamin oleh Pemerintah, SUN memang sangat diminati oleh pihak swasta dan pihak asing untuk menanamkan uang mereka karena bunga yang relatif tinggi dan aman. Namun sayangnya, SUN hanya dapat ‘terjangkau’ oleh mereka yang memiliki modal besar. Sebagai ilustrasi, untuk melakukan investasi SUN melalui pelelangan Bank atau institusi peserta lelang, kita membutuhkan modal sebesar 5 miliar. Meski ada beberapa Bank yang menawarkan investasi di SUN tanpa lelang dengan hasil yang sedikit lebih rendah dengan nominal sekitar Rp.500 juta.

Sehingga umumnya, yang berinvestasi pada SUN adalah lembaga perusahaan dengan nominal uang yang sangat besar. Sedangkan untuk investor perorangan seperti Rani, yang menginginkan investasi alternatif untuk menabung, SUN tentu bukan pilihan utama untuk pilihan berinvestasi.

ORI (Obligasi Ritel Indonesia)

Rani sebaiknya jangan berkecil hati. Tidak semua obligasi pemerintah tidak terjangkau bagi investor individual seperti SUN. Pemerintah masih memiliki pilihan obligasi yang terjangkau oleh masyarakat, yaitu ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan Sukuk (Obligasi Syariah)

Obligasi Ritel Indonesia merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan terjangkau oleh investor Individual. ORI014 yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada bulan September 2017 memiliki tingkat kupon sebesar 5,85% per tahun. Dimana kupon adalah serupa bunga obligasi.

Jika Rani memilih menginvestasikan uangnya dalam bentuk ORI014, Rani dapat membeli ORI dengan nilai minimal sebesar Rp.5 juta dan maksimal Rp.3 miliar. Misalkan Rani menginvestasikan uangnya di ORI014 sebesar Rp.100 juta, maka pembayaran kupon (bunga) akan dilakukan tanggal 15 setiap bulan, sejumlah dengan uang yang ia investasikan.

Setelah tiga tahun, uang Rani akan kembali 100%, atau sebesar Rp.100 juta. Namun patut diingat bahwa ORI membebankan pajak sebesar 15% pada kupon (bunga).

SUKUK (Obligasi Syariah)

Sukuk adalah obligasi yang dijamin pemerintah. Ia serupa dengan ORI, namun dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Akad sukuk terbagi menjadi dua jenis yaitu :

  • Sukuk Ijarah

Adalah sukuk dengan prinsip Ijarah (Sewa). Dengan akad ini, maka besaran imbalan bagi investor tetap dan ditentukan di awal.

  • Sukuk Mudharabah

Adalah sukuk dengan prinsip Mudharabah (bagi hasil). Dengan akad ini, maka besaran imbalan bagi investor dapat berubah-ubah tergantung keuntungan dan kerugian yang dialami oleh penerbit Sukuk.

Di Indonesia, sukuk dikeluarkan oleh pemerintah dan korporasi. Beberapa korporasi menggunakan akad Mudharabah ketika mengeluarkan Sukuk mereka. Sedangkan pada Sukuk yang dikeluarkan pemerintah, menggunakan akad Ijarah (sewa) sehingga besarannya sudah diketahui oleh investor di awal.

Sukuk yang dipasarkan pada bulan Februari 2017 adalah sukuk SR 009 dengan harga per unit sebesar Rp 1 juta. Investor diperbolehkan melakukan pembelian sebesar Rp5 juta dan maksimal sebesar Rp.5 miliar, dengan bagi hasil sebesar 6,9% per tahun. Tanggal pembayaran bunga setiap tanggal 10 setiap bulan dengan tenor selama 3 tahun.

Sama seperti ORI, ketika Rani melakukan investasi di Ori sebesar Rp.100 juta, maka selama 3 tahun Rani akan menerima bagi hasil setiap bulannya. Setelah tiga tahun, uang Rani kembali sebesar Rp.100 juta. Namun sama seperti ORI, Sukuk juga dikenakan pajak kupon sebesar 15%.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang jenis Surat Utang Negara, ORI, dan SUKUK, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Inilah Dampak Positif dan Negatif Penerbitan Surat Utang Negara
Keuntungan Membeli Surat Utang Negara (SUN)
Apa itu Surat Utang Negara (SUN)?
Keuntungan dan Cara Berinvestasi Pada Surat Utang Negara (SUN)
Perbedaan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) vs Surat Utang Negara (SUN)
Apa Perbedaan Sukuk Bank Indonesia Vs Sukuk Ritel?
Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat


Bagikan Ke Teman Anda