Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Naik Gaji

Naik gaji, siapa sih yang tidak ingin? Bahkan inilah kabar gembira yang senantiasa ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan. Kenaikan gaji bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya masa kerja yang cukup lama, produktivitas dan prestasi karyawan tinggi, kenaikan jabatan, dan yang paling penting kondisi keuangan perusahaan yang terus membaik.

Gaji yang naik tentu saja menambah besar pendapatan yang diperoleh. Artinya, jumlah uang yang akan Anda terima setiap bulannya semakin banyak dari sebelumnya. Lantas jika sudah naik gaji, apa yang akan Anda lakukan? Menambah porsi belanja, liburan, mengoleksi barang-barang yang disuka, atau ditabung atau investasi?

Disadari atau tidak seiring dengan kenaikan gaji, maka akan naik pula ‘keinginan belanja’ Anda. Pendapatan bertambah, tetapi pengeluaran juga bertambah. Apalagi jika Anda termasuk ke dalam golongan pecandu belanja, konsumtif, dan boros. Ketika naik gaji, tak sedikit orang yang melakukan kesalahan dalam pengelolaannya, sehingga bertambahnya pendapatan yang diperolehnya seolah tak tampak manfaatnya.

Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang ketika memperoleh tambahan pendapatan atau kenaikan gaji.

  • Meningkatkan gaya hidup

Semakin banyak yang didapat, maka akan semakin banyak pula yang dikeluarkan. Inilah yang sering kali menjebak para pegawai atau karyawan yang mengalami kenaikan gaji. Uang pendapatan yang diterima semakin banyak, keinginan untuk membeli barang-barang yang digemari semakin besar. Bahkan pembelian secara kredit semakin berani, seperti KPR atau mobil baru, sebab merasa mampu untuk membayar cicilannya. Tanpa disadari, hal tersebut justru akan menciptakan biaya permanen yang harus Anda tanggung selama masa kedit berlangsung. Perlahan namun pasti, biaya-biaya tersebut akan menjadi beban yang memberatkan keuangan Anda. Jika sudah begini, euforia naik gaji lambat laun akan berubah menjadi kegundahan karena Anda terus dirongrong oleh biaya-biaya yang Anda ciptakan sendiri.

  • Abai terhadap masa pensiun

Usia akan senantiasa bertambah hingga sampai menginjak tua. Di usia tersebut, tentu produktivitas Anda akan mengalami penurunan, dan akhirnya tibalah masa pensiun. Anda tak lagi bekerja sehingga tak lagi mendapatkan gaji. Jika Anda tidak mempersiapkan dana pensiun di saat masih produktif bekerja, maka masa tua Anda akan tetap disibukkan dengan bekerja guna membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Inilah yang sering kali tak disadari oleh para pekerja di masa produktif mereka. Kenaikan gaji yang diterima cenderung lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif bahkan foya-foya. Mereka lupa bahkan abai untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk dana pensiun sebagai persiapan di masa tua.

  • Abai terhadap utang

Bagaimana sikap Anda terhadap utang jika naik gaji? Kebanyakan orang akan berangan-angan ingin segera melunasi utangnya ketika memiliki uang nanti. Namun kenyataannya, di saat memiliki uang cukup, mereka cenderung memilih untuk menggunakannya ke hal lain dan tidak jadi mewujudkan angan-angannya membayar atau bahkan melunasi utang. Inilah kesalahan lain yang sering dilakukan ketika naik gaji. Abai terhadap utang justru bisa berisiko semakin terbelenggu dengan utang baik yang lama maupun baru. Sebagai contoh misalnya, Anda memiliki utang kartu kredit, namun Anda abai ketika memiliki uang Anda tak segera melunasinya, maka utang tersebut akan semakin besar nilainya sebab bunganya semakin berkembang. Akibatnya, jumlah utang akan semakin banyak, yang bahkan untuk membayar atau melunasinya Anda pun merasa keberatan. Kenaikan gaji yang Anda terima pun tak lagi mampu menutup utang yang ada. Sebab itu, Anda akan terjebak dalam utang yang baru.

  • Lupa akan konsekuensi kerja yang diterima

Semakin tinggi gaji, maka semakin besar tanggung jawab dan tugas yang harus diemban. Hal ini tentu berlaku umum bagi semua pekerja. Setiap pekerja yang memperoleh kenaikan gaji, cenderung dibarengi dengan timbulnya konsekuensi kerja seperti tanggung jawab yang semakin besar, jumlah jam kerja yang semakin banyak, tuntutan kerja yang makin besar, dan lain sebagainya. Siapkah Anda dengan semua konsekuensi tersebut?

Diakui atau tidak kebanyakan pekerja ingin gaji naik tanpa syarat, artinya tidak ada konsekuensi kerja yang mengikuti. Mereka ingin bekerja sesuai standar kerja biasanya, tanpa adanya beban dan tuntutan kerja yang semakin berat. Sebab itu, banyak pekerja yang kinerjanya tak sesuai dengan kenaikan gaji yang diterimanya. Mereka cenderung lupa bahkan abai dengan konsekuensi kerja yang mengiringi kenaikan gaji yang diterimanya. Hal ini merugikan bagi perusahaan, karena setelah memberikan kenaikan gaji, tetapi perusahaan tak mendapatkan hasil kerja yang maksimal dari pekerjanya.

  • Berasumsi gaji naik tiap bulan

Hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja haruslah saling menguntungkan. Pekerja mendapatkan gaji sehingga bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan perusahaan mendapatkan hasil kerja dan produktivitas yang mampu membuatnya semakin maju dan berkembang. Terkait dengan kenaikan gaji, perusahaan tentu memiliki kriteria dan ketentuan. Artinya, kenaikan gaji tak diberikan setiap saat bahkan setiap bulan. Inilah yang sering kali salah dipahami oleh pekerja.

Perusahaan menaikkan gaji pekerja umumnya disebabkan oleh masa kerja yang sudah lama sesuai kriteria waktu yang ditentukan perusahaan, prestasi dari pekerja terkait, perubahan posisi atau jabatan, dan lain sebagainya. Secara umum ketentuan ini pun sudah ketahui oleh para pekerja. Namun, pekerja sering kali salah ketika membuat perencanaan keuangannya di masa depan. Mereka cenderung menggunakan seluruh gaji yang diterimanya saat ini untuk sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Sebut saja, membeli ponsel pintar keluaran baru, belanja produk-produk fashion branded, sering makan di resto, dan nongkrong di café hanya untuk sekedar menikmati secanggir kopi, dan lain-lain. Mereka seolah merasa bahwa kenaikan gaji dapat terjadi setiap saat, sehingga mereka tidak bisa mengendalikan diri dalam meningkatkan gaya hidup.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika naik gaji ini jika tidak segera diperbaiki dapat mengancam masa depan Anda, tak hanya secara finansial tetapi juga sosial. Anda akan dipaksa menjadi pekerja seumur hidup, sehingga tak bisa menikmati hasil jerih payah di masa muda ketika memasuki usia senja. Idealnya, gunakanlah gaji Anda secara bijak. Meski mengalami kenaikan, sisihkan uang tambahannya untuk memenuhi tujuan jangka panjang di masa mendatang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang kesalahan yang sering dilakukan ketika naik gaji, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Pribadi
Keuangan Kacau Karena Menunda-nunda?
Inilah Beberapa Kesalahan UMKM yang Harus Dihindari
Menetapkan Tujuan agar Sukses Finansial
6 Pekerjaan Aneh dan Tidak Umum yang Bergaji Tinggi
Nasehat Finansial ini Patut Diajarkan ke Generasi Selanjutnya
Ini Pentingnya Personal Finance! Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi
Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Mengatur Keuangan
Kesalahan Pola Asuh Anak Mengenai Keuangan yang Mungkin Anda Lakukan
Perencanaan Keuangan untuk yang Baru Saja Menikah


Bagikan Ke Teman Anda