Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Tip Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa

Dengan banyaknya variasi kehidupan yang ada, hidup menjadi mahasiswa dapat menyenangkan sekaligus menantang. Di satu sisi, kita tahu kalau mahasiswa merupakan kelompok usia yang dapat dikatakan “sedang berjuang” menuju kesuksesan keuangan, sehingga banyak dilema saat diperhadapkan dengan situasi yang (seolah-olah) membutuhkan uang.

Karena itu, tip untuk mengelola uang dengan baik perlu kita ketahui, utamanya bagi kita, mahasiswa, yang masih berada di semester-semester awal. Berikut ini adalah poin-poin tip utama yang perlu kita pertimbangkan supaya dapat mengelola keuangan dengan baik di tengah-tengah sibuknya kehidupan sebagai mahasiswa:

1. Usahakan Mendapat Beasiswa, Bukan Pinjaman

Bagi mahasiswa, beasiswa dapat menghemat secara signifikan pengeluaran yang kita perlukan selama kuliah. Beberapa beasiswa diberikan secara parsial, seperti berupa potongan uang kuliah, uang saku saja, atau pembayaran uang kuliah secara penuh. Namun, ada juga beasiswa yang diberikan penuh plus biaya hidup dan biaya-biaya lain yang perlu, seperti Bidikmisi atau BCA.

Meskipun bentuknya sama-sama merupakan bantuan keuangan, jangan terbalik atau salah dalam memahami beasiswa dan pinjaman. Beberapa mahasiswa terpaksa meminjam karena kondisi finansial yang tidak mencukupi, akibatnya ia harus membayar hutang dan bunga yang lebih banyak ke instansi peminjam.

Karena itu, selalu usahakan mendapat beasiswa, bukan pinjaman yang ujung-ujungnya akan “memakan” uang dalam tabungan maupun dompet kita. Bukan hanya kita dapat berhemat, namun beberapa beasiswa juga dapat memberikan uang tambahan saat melakukan penelitian atau internship tertentu, sehingga ini akan memodali kita untuk lebih dapat mengelola keuangan dengan baik.

2. Jangan Malas Mencatat

Meskipun banyak variasi di dalamnya, kehidupan mahasiswa identik dengan kepraktisan, di mana hal ini terkadang berujung pada kemalasan. Bukan hanya malas mencatat ceramah dosen, namun penyakit malas juga berisiko menggerogoti mahasiswa dalam hal keuangan, sehingga susah mengatur keuangan mereka sendiri.

Intinya, bila kita melakukan apapun yang melibatkan uang, mulai dari memilih bank yang cocok hingga membayar pengeluaran-pengeluaran tertentu, sebisa mungkin catatlah saat itu juga. Bila perlu, bagi dalam tabel sehingga menjadi gambar yang mudah untuk kita pahami. Dengan demikian, kita akan jauh dari kebiasaan boros semacam terlalu banyak jajan atau memilih tempat tinggal yang tidak sesuai dengan penghasilan kita.

Jangan lupa untuk bersikap tegas mengenai hal keuangan yang kita catat. Sebisa mungkin, tahan godaan teman-teman untuk pergi ke tempat-tempat yang mahal atau manfaatkan promosi yang menunjang penghematan uang seperti promosi harga mahasiswa, pergi ke pasar kebutuhan sehari-hari, atau sejenisnya. Pengetahuan akan apa yang kita benar-benar butuhkan atau inginkan amat diperlukan di sini, mengingat bepergian ke event-event dapat menjadi hal yang menggoda bagi kebanyakan mahasiswa saat ini.

3. Cari Sumber Pendapatan Sebanyak-banyaknya

Mentang-mentang masih mahasiswa, bukan berarti kita dapat dengan bebas berleha-leha. Alih-alih sekadar menikmati indahnya kehidupan kampus, kita sebagai mahasiswa perlu juga untuk mempersiapkan keuangan kita demi masa depan yang lebih baik.

Salah satu cara yang ampuh adalah mencari sumber pendapatan sebanyak mungkin yang kita bisa. Saat ini, kita banyak menjumpai peluang kerja yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapat penghasilan yang lumayan di samping tidak melalaikan kewajiban mereka sebagai mahasiswa. Sumber pendapatan ini dapat berasal dari diri kita atau dari bank yang kita gunakan.

Bila sumber pendapatan itu dari diri kita, maka kita dapat memilih untuk bekerja di dalam atau di luar kampus atau gabungan di antaranya. Dengan bekerja di dalam kampus, kita akan mendapat koneksi yang baik dan lebih dikenal oleh sesama warga kampus. Sebaliknya, dengan bekerja di luar kampus atau gabungan (semacam freelancing sesuai hobi dan bakat masing-masing), kita dapat memiliki fleksibilitas waktu dan gaji yang bersaing pula.

Mendatangi wawancara langsung perusahaan pada pameran bursa kerja juga dapat membantu kita, terutama saat menjelang semester akhir di mana perkuliahan sudah tinggal mengerjakan tugas akhir saja. Syukur-syukur apabila diterima kerja, maka kita akan berpeluang untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari teman-teman kita sesudah kita benar-benar lulus kuliah dan diwisuda, karena pengalaman kerja yang makin bertambah.

Alternatifnya, kita pun dapat memperoleh sokongan pendapatan yang baik dari bank. Misalnya, kita dapat memilih aneka reksa dana, deposito konvensional atau syariah, atau berbagai jenis investasi lainnya yang dapat menambah tabungan kita. Rajin-rajinlah menabung pula, supaya uang di tabungan cepat bertambah.

4. Jangan Lalaikan Kewajiban Kita

Kalau kita sudah masuk ke kehidupan sebenarnya, kita akan diperhadapkan oleh masalah hutang kredit yang terus-menerus menunggak. Persoalannya dalam kehidupan mahasiswa yang serba bervariasi pun, masalah kewajiban ini juga sudah ada, bahkan lebih banyak variasinya.

Bukan hanya persoalan hutang kartu kredit yang dapat membuat kita dikejar-kejar debt collector, namun kita juga diperhadapkan dengan seperangkat kewajiban lainnya, seperti pembayaran uang kuliah. Ini terutama berlaku untuk mahasiswa yang masuk lewat jalur biaya sendiri atau mendapat beasiswa parsial.

Sistem informasi keuangan yang kurang mumpuni di beberapa kampus membuat mahasiswa dapat dengan mudahnya memanfaatkan celah ini untuk menunda pembayaran mereka. Atau, mungkin sistemnya sudah kuat, tapi mahasiswanya yang sengaja mengulur waktu hingga mepet menjelang deadline pembayaran. Akibatnya saat hari-H pembayaran, pembayaran menjadi susah diproses dan kita berpotensi kehilangan masa depan kuliah kita.

Untuk kita yang tinggal di apartemen, kos, atau asrama, biasanya ada satu jenis kewajiban lagi, yakni biaya sewa. Ada baiknya kita membudayakan membaca selagi bertanya bila kita kurang jelas soal perjanjian biaya sewa dengan pemilik properti, sehingga kita tidak terjebak untuk menunda pembayaran yang menjadi kewajiban kita atau menjadikannya “gali lubang tutup lubang”.

Dengan menunaikan kewajiban pembayaran seperti demikian, kita akan dapat membangun sejarah kredit yang baik sejak dini, baik di dalam maupun luar bank. Sejarah kredit yang baik akan membuat kita mendapat kepercayaan orang, sehingga ke depannya, kita akan jauh dari kesulitan keuangan.

5. Selalu Aktif Berkomunikasi

Komunikasi adalah segalanya bagi mahasiswa. Tanpa komunikasi yang baik, kita tidak mungkin mendapat solusi yang kita inginkan, termasuk dalam hal keuangan. Kita dapat melakukan ini dengan orangtua maupun dengan teman sekamar.

Kita boleh saja sudah menjadi mahasiswa yang cukup umur dalam membuat keputusan-keputusan penting terkait hidup. Namun, kehadiran orang tua tetap kita butuhkan untuk dapat berdiskusi secara intens mengenai keinginan kita untuk mengelola keuangan dengan lebih baik sambil menunaikan kewajiban sebagai mahasiswa.

Di sisi yang lain, berkomunikasi dengan teman sekamar sangat baik dilakukan untuk mahasiswa yang tinggal bersama. Selain membangun persahabatan, kita akan lebih jelas mengenai pembagian pembayaran yang sama-sama adil dan menguntungkan, sehingga masalah keuangan yang menimpa dapat kita selesaikan bersama.

Demikianlah 5 tip untuk mahasiswa agar dapat mengatur keuangan dengan lebih baik. Secara singkat, agar lebih sukses mengelola uang, uang seharusnya hanya dipandang sebagai kendaraan menuju kesuksesan, bukan kesuksesan itu sendiri. Dengan demikian, kita akan terhindar dari salah paham yang menyamakan kekayaan bersih dengan harga diri masing-masing kita.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang tip mengelola keuangan untuk mahasiswa, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



6 Cara Menjadi Kaya Ala Orang Yahudi
Tip Mengelola Keuangan untuk Single Parent
15 Tips Keuangan Bagi Usia Dewasa Muda
Mengapa Orang Miskin Susah Jadi Kaya?
Tips Mengelola Keuangan Di Masa Pandemi Virus Corona
Inilah 6 Cara Mengatur Keuangan Ala Orang Cina
7 Hal yang Sering Pensiunan Sesali Ketika Tidak Lagi Bekerja
7 Steps to Financial Freedom by Tony Robbins
Inilah Alasan Keanggotaan Gym Merupakan Pemborosan
Apakah Keuangan Kamu Sehat? Berikut Cara Mengukurnya


Bagikan Ke Teman Anda