Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

6 Alasan Bisnis Baru Banyak yang Gagal

Jika Anda punya keinginan untuk memulai sebuah usaha, ada dua hal yang harus disiapkan. Pertama siap untuk menjalani kesuksesan. Kedua, siap juga untuk mengalami kegagalan. Kedua hal tersebut sama-sama membutuhkan mental yang kuat.

Apalagi, hasil riset Small Businesss Administration menunjukkan bahwa hanya separuh bisnis baru yang mampu bertahan hingga 5 tahun pertama. Sementara bisnis yang mampu bertahan hingga 10 tahun hanyalah 2/3 saja. Artinya, hampir separuh dari mereka yang bertahan di 5 tahun pertama akhirnya ikut gugur juga.

Apa yang membuat sebagian besar bisnis baru tidak bisa bertahan hingga lebih dari 10 tahun? Berikut kami kupas 6 alasan yang membuat bisnis baru mengalami kegagalan.

1. Latar belakang bisnis yang keliru

Sebuah usaha, apalagi yang baru dirintis, harus punya latar belakang yang jelas dan kuat. Apa alasan utama Anda menjalani bisnis tersebut? Apakah Anda ingin mengalami kebebasan finansial atau ingin lebih punya banyak waktu bersama keluarga?

Atau malah sama sekali tidak tahu apa yang melatarbelakangi Anda menjalani usaha tersebut?

Ini jelas sebuah kesalahan fatal. Tanpa ada alasan dan latar belakang yang jelas, dapat dipastikan Anda menjalani usaha tersebut tanpa tujuan. Tak ada tujuan artinya tidak ada target yang ingin dicapai. Maka usaha tersebut akan sulit meraih sukses.

2. Manajemen buruk

Ini kesalahan yang umum dilakukan mereka yang baru menjalani bisnis. Pemilik usaha biasanya mengurus banyak hal yang terkait bisnis mereka. Dari mulai perencanaan, menghubungi suplier, memproduksi, hingga penjualan. Mereka kerap melakukan strategi one man show.

Namun demikian, merekrut karyawan yang akan menjadi perpanjangan tangan sang pemilik usaha juga tidak mudah. Sang pemilik memang harus memahami gambaran kasar dalam setiap proses kerja di usahanya tersebut. Untuk kemudian dikembangkan dan dikerjakan oleh mereka yang memang lebih kompeten.

Jika Anda berada di posisi pemilik usaha, maka tugas Anda sebenarnya adalah mengatur agar semua proses usaha berjalan dengan baik. Dimulai dengan menciptakan suasana kerja yang nyaman, cepat tanggap dengan perubahan situasi, dan mengetahui bagian mana yang harus mendapat pengembangan.

3. Kehabisan modal

Sering banyak terdengar sebuah usaha harus berhenti di tengah jalan karena kehabisan modal. Ini biasanya karena para pemilik usaha tidak memperhitungkan dengan baik kebutuhan dana untuk menjalankan bisnisnya tersebut. Modal yang disiapkan tidak hanya untuk sebulan atau dua bulan, tapi sudah harus berpikir hingga tiga tahun ke depan.

Bisa jadi adalah kesalahan dalam pengaturan uang. Modal yang seharusnya cukup untuk menjalani bisnis selama satu tahun, sudah habis dalam tempo 6 bulan akibat pengelolaan keuangan yang buruk. Pemasukan yang didapat tidak menjadi penambah modal, tapi habis dipakai untuk keperluan lain yang bahkan tidak ada kaitannya dengan usaha secara langsung.

4. Pemilihan lokasi yang kurang pas

Semua teori bisnis, apalagi jika produk yang dijual adalah kebutuhan primer, pasti akan menyebut lokasi sebagai salah satu faktor utama untuk bisa meraih sukses. Meski produk yang dijual sangat berkualitas, tapi dijual di tempat terpencil dan sulit diakses pasti tidak akan laku dibeli.

Apalagi menentukan satu lokasi bisa pas atau tidak dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti target market, keramaian, hingga posisi kompetitor. Ketika menemukan satu tempat yang dilalui banyak orang dan tidak jauh dari target market tapi dipenuhi oleh kompetitor sejenis, maka usaha tersebut pasti akan dijalani dengan berdarah-darah.

Tak heran ada banyak pelaku usaha yang masih saja mengabaikan faktor lokasi ini. Ketika perjuangan untuk meraih pelanggan kurang keras, maka gulung tikar pun hanya masalah waktu bagi mereka.

5. Rencana kurang matang

Sebuah bisnis tanpa perencanaan yang matang hanya akan menyebabkan kegagalan. Namun, rupanya masih banyak yang melupakan hal ini ketika mengawali usaha. Sehingga mereka tidak menyiapkan atau bahkan tidak punya langkah strategis ketika ada kendala yang dihadapi di tengah perjalanan.

Dalam sebuah rencana bisnis ini, terdapat sejumlah hal krusial bagi usaha tersebut. Seperti visi dan target yang ingin dicapai, hitungan modal yang dibutuhkan, cara marketing dan promosi yang akan dijalankan, hingga memperkirakan kendala yang dihadapi. Termasuk bagaimana cara lepas dari persaingan dengan para kompetitor.

Menjalankan sebuah usaha tanpa ada perencanaan matang hanya akan membuat modal yang sudah disiapkan akan terbuang percuma.

6. Kurang promosi

Apapun usaha yang dilakukan, selalu butuh yang namanya promosi. Bagaimana sebuah usaha bisa dikenal masyarakat jika tidak ada pemberitahuan atau promosi yang dilakukan. Sebagus apa pun usaha yang dilakukan, akan sulit mencapai sukses jika tidak didukung dengan promosi yang berkualitas.

Di era digital seperti saat ini, promosi sudah bisa dilakukan dengan lebih mudah, efisien, dan hemat biaya. Tidak perlu repot-repot membuat pamflet, meski kadang masih tetap dibutuhkan.

Kini banyak pengusaha yang menggunakan media sosial sebagai sarana promosi mereka. Cara ini efektif untuk menjaring konsumen. Apalagi kemungkinan untuk tersebar lebih besar. Yaitu ketika satu konsumen yang puas mem-posting produk yang dijual dan kemudian dibaca oleh ribuan orang yang terhubung dengan akun media sosial miliknya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang 6 alasan bisnis baru banyak yang gagal, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Deretan Ide Bisnis yang Punya Prospek Bagus Saat New Normal
Apa Itu Usaha Waralaba, Kelebihan dan Kekurangan?
Cara Mendapatkan Uang Lewat Airbnb
7 Prinsip Bisnis Ala Mafia
10 Alasan Mengapa Bisnis Baru Gagal
Untung Rugi dalam Bisnis Peer To Peer (P2P) Lending
Untung Rugi Bisnis Dropshipping
Mengenal Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter Five Force)
Apa Itu Petty Cash?
14 Checklist Untuk Bisnis Baru yang Tidak Boleh Dilewatkan


Bagikan Ke Teman Anda