Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Contribution Margin?

Setiap pelaku usaha baik perorangan maupun badan hukum atau perusahaan pasti menginginkan bisnis yang dijalankannya menguntungkan, dalam arti mampu meraup keuntungan yang besar. Strateginya tentu dengan meningkatkan volume produksi dan menekan biaya produksi, agar laba penjualan mengalami kenaikan dari periode ke periode.

Ketika suatu bisnis mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi tak bisa secara otomatis disebut sebagai bisnis yang menguntungkan. Sebab, terdapat pengeluaran berupa biaya-biaya yang bersifat tetap dan variabel yang juga harus dipertimbangkan. Biaya-biaya tersebut tentu akan mengurangi pendapatan. Jika pendapatan tinggi dan biaya juga tinggi, maka bisa jadi laba yang dihasilkan begitu rendah atau bahkan mengalami kerugian. Suatu bisnis dikatakan menguntungkan apabila mampu menghasilkan contribution margin (margin kontribusi).

Definisi contribution margin

Contribution margin adalah laba tambahan yang dihasilkan dari penjualan setiap unit produk setelah dikurangi biaya-biaya variabel. Contribution margin juga didefinisikan sebagai jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan untuk menutup biaya tetapnya setelah membayar seluruh biaya variabelnya. Jika setelah digunakan untuk menutupi seluruh biaya tetap masih terdapat sisa, maka jumlah uang tersebut merupakan laba bersih operasional perusahaan. Namun jika sebaliknya, maka termasuk kerugian bersih operasional perusahaan.

Sebagai bagian dari laba, contribution margin memiliki kaitan erat dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama berlangsung hingga selesainya proses produksi produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya tetap meliputi sewa gedung, asuransi, pajak properti, dan lain sebagainya. Sementara biaya variabel mencakup biaya-biaya yang berfluktuasi seiring dengan perubahan tingkat produksi. Contohnya sebut saja biaya bahan baku, listrik, tenaga kerja langsung, dan lainnya.

Dalam definisi lain, contribution margin dipahami sebagai konsep yang digunakan untuk menentukan tingkat keuntungan yang timbul dari berbagai tingkat penjualan. Konsep ini berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan terkait dengan penentuan harga produk pada tingkat tertentu. Tak hanya itu, konsep contribution margin juga digunakan untuk menafsirkan berbagai jenis data laporan keuangan seperti analisis titik impas.

Manfaat contribution margin

Operasional perusahaan sangatlah kompleks. Setiap aktivitas bisnis di dalamnya senantiasa dijaga sinerginya agar tetap berjalan lancar dan berkesinambungan mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi, penentuan harga, pemasaran, hingga purna jualnya. Di sinilah peran dari contribution margin dimainkan sehingga memberikan manfaat bagi kelangsungan kegiatan bisnis perusahaan. Adapun manfaat dari contribution margin sebagai berikut.

  • Sebagai alat yang mempermudah manajemen perusahaan dalam membuat keputusan produksi dan penetapan harga produk dalam bisnis. Dengan penetapan harga produk yang tepat, manajemen perusahaan tak perlu khawatir akan kehilangan atau mengeluarkan banyak uang ketika biaya produksi mengalami peningkatan.
  • Sebagai dasar untuk menghitung dan mengalisis titik impas (Break Even Point – BEP).
  • Sebagai alat bagi manajemen perusahaan untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan melalui penetapan harga yang tepat.
  • Membantu manajemen perusahaan dalam menilai dan menentukan produk dan kegiatan operasional yang menguntungkan, sehingga mampu mengambil keputusan untuk menghentikan lini produk atau divisi yang tidak produktif dan menyita lebih banyak biaya. Pengambilan keputusan seperti ini biasa dilakukan perusahaan yang memproduksi portofolio produk yang beragam. Manajemen harus mengalokasikan sumber daya yang tersedia secara efisiensi dengan menentukan produk yang memiliki potensi keuntungan paling tinggi.
  • Membantu para investor dan analis keuangan untuk mengavaluasi efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan melalui perolehan contribution margin per unit produk yang terjual guna memproyeksikan tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan di masa mendatang.

Konsep contribution margin memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif, efisien, dan selektif dalam menjalankan operasional bisnisnya. Manajemen akan terbantu dalam mengevaluasi produk yang berkinerja tinggi dan rendah, yang tentu kaitannya dengan kemampuan produk menghasilkan keuntungan. Jika contribution margin suatu produk rendah bahkan negatif, maka produk tersebut tidak dapat digunakan secara ekonomis sehingga harus dibuang dan dihentikan produksinya agar perusahaan tak menanggung biaya atau kehilangan uang dalam jumlah besar secara sia-sia.

Cara menghitung contribution margin

Contribution margin sebagai konsep untuk menganalisis tingkat keuntungan suatu produk tentu saja penting bagi manajemen perusahaan. Secara formulasi, perhitungan contribution margin dilakukan dengan rumus P – V, dimana P adalah harga produk dan V adalah biaya variabel. Hasil dari perhitungan rumus ini disebut juga sebagai margin operasional kotor. Untuk menghitung contribution margin, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut.

  1. Menentukan harga produk

Harga produk menjadi dasar dari perhitungan contribution margin. Dalam menentukan harga produk tentunya sudah mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan besar keuntungan yang diinginkan untuk setiap produk. Sebab itu, penentuan harga harus dilakukan secara cermat agar perusahaan dapat mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan, bukan malah menanggung kerugian.

Sebagai contoh, PT. Barbaros memproduksi sepatu rajut wanita yang per unitnya dijual dengan harga Rp 150.000,- per pasang. Dalam sebulan, perusahaan mampu memproduksi sebanyak 300 pasang.

  1. Menentukan biaya variabel terkait produk

Biaya variabel adalah biaya yang terkait dengan proses produksi produk yang mengalami perubahan seiring dengan perubahan jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya variabel ini meliputi bahan baku, gaji, utilitas seperti listrik dan air, dan lain sebagainya. Semakin banyak jumlah produksi yang dihasilkan, biaya variabelnya cenderung tinggi.

Contoh dalam PT. Barbaros yang memproduksi sepatu rajut tadi, pengeluaran untuk bahan baku berupa sepatu karet dan benang rajut nilon sebesar Rp 5.900.000,-. Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp 12.000.000,-. Sementara tagihan utilitas pabrik mencapai Rp 700.000,-. Dari biaya-biaya variabel tersebut dapat dihitung biaya variabel untuk setiap pasang sepatu sebagai berikut.

Biaya variabel per unit = Total biaya variabel / Jumlah produksi

                                     = Rp 18.600.000,- / 300

                                     = Rp 61.200,-

  1. Mengurangi harga produk dengan biaya variabel per unit

Jika telah ditetapkan harga produk dan diketahui biaya variabel per unit produknya, maka penghitungan contribution margin sudah dapat dilakukan, yaitu dengan mengurangkan harga produk dengan biaya variabel per unit produknya. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh contribution margin atau yang disebut juga dengan margin operasional kotor yakni jumlah uang dari penjualan per unit produk yang dapat digunakan untuk membayar biaya tetap dan menghasilkan keuntungan.

Dalam contoh yang disajikan, contribution margin dari setiap pasang sepatu rajut yang terjual dapat dihitung seperti berikut.

Contribution margin = Harga produk – Biaya variabel per unit

                                 = Rp 150.000,- – Rp 62.000,-

                                 = Rp 88.000,-

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai contribution margin sebesar Rp 88.000,- per unit produk. Artinya, perusahaan memiliki contribution margin sebesar 59% dari harga produknya.

  1. Mengurangi margin operasional kotor dengan biaya tetap

Contribution margin bukanlah keuntungan bersih dari penjualan produk, karena terdapat biaya tetap yang harus dibayar atau ditutup perusahaan dengan nilai margin tersebut. Kebalikan dari biaya variabel, biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah produksi. Biaya tetap umumnya mencakup biaya sewa, peralatan, operasional pabrik, dan lainnya yang bersifat tetap. Perusahaan harus membayar biaya tetap dengan contribution margin yang diperoleh per unit produk untuk mendapatkan keuntungan bersih penjualan.

Pada contoh ini, jika PT. Barbaros mengeluarkan uang untuk biaya tetap setiap bulannya sebesar Rp 10.560.000,-, maka tingkat keuntungan bersih dari penjualan produk sepatu rajut dapat dihitung seperti berikut.

Keuntungan bersih = Total contribution margin – Biaya tetap

                               = (Rp 88.000,- x 300) – Rp 10.560.000,-

                               = Rp 26.400.000,- – Rp 10.560.000,-

                              = Rp 15.840.000,-

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu contribution margin, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa itu Cash Advance? Definisi Cash Advance
Bagaimana Cara Menghitung Profit Margin?
Kupas Tuntas Definisi Ekonomi Berorientasi Kekayaan Menurut Adam Smith
Definisi Efek Syariah/Saham Syariah
Definisi Oligopoli
Definisi Nilai Wajar Saham
Apa itu Komoditas? Definisi Komoditas
Apa itu Price Discrimination (Diskriminasi Harga)
Apa itu Jurnal Penyesuaian? Definisi Jurnal Penyesuaian
Apa itu Collateral? Definisi Collateral


Bagikan Ke Teman Anda