Bagaimana Menghitung Pendapatan per Kapita?
Berapa pendapatan perkapita masyarakat Indonesia saat ini? anda mungkin pernah mengira-ngira. Untuk apa anda ingin mengetahuinya? Yah, mungkin anda hanya ingin membandingkan. Apakah pendapatan anda saat ini sudah berada di atas pendapatan per kapita rakyat Indonesia ataukah belum. Apakah hal ini menjadi penting? Bagi anda yang perduli akan jenjang karir dan jenjang kenaikan pendapatan jelas saja hal ini menjadi penting. Meski ada juga orang-orang tertentu yang tak peduli dengan jenjang karir namun tetap peduli dengan jenjang kenaikan pendapatan.
Jadi, sebenarnya apa pengertian dari pendapatan per kapita?
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Dimana dalam bidang ekonomi PDB atau Produk Domestik Bruto merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
Sehingga karena PDB berkaitan erat dengan Pendapatan Nasional, maka ia juga terkait erat dengan refleksi pendapatan per kapita di Indonesia.
Apa pentingnya mengetahui pendapatan per kapita suatu negara?
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per kapitanya, maka negara tersebut akan dipandang sebagai negara yang makmur oleh negara-negara lainnya di dunia.
Cara Menghitung Pendapatan per Kapita
Ada dua cara yang dapat kita gunakan untuk menghitung pendapatan per kapita, yaitu :
- Berdasarkan harga yang sedang berlaku atau disebut juga dengan pendapatan per kapita nominal.
- Berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun acuan atau disebut juga dengan pendapatan per kapita riil.
Contoh perhitungan keduanya akan menggunakan angka PNB dimana menuru wikipedia Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama kurun satu tahun. Ini termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri. Tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah tersebut.
PNB dan PDB berbeda karena PNB memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri, sedangkan PDB hanya menghitung total produksi suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi tersebut dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri ataukah tidak.
- Contoh perhitungan pendapatan per kapita secara nominal :
Misalkan :
PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang sedang berlaku adalah : 1.300.567 miliar rupiah, dengan Jumlah penduduk : 262.000.000
Kita bisa mendapatkan pendapatan perkapita dengan rumus
PNB Harga yang sedang berlaku : Jumlah Penduduk
Sehingga
= 1.300.567 miliar rupiah : 262.000.000
= Rp 0.0049639961832061 miliar rupiah
= Rp.4.963.996 juta
- Sedangkan Untuk contoh perhitungan pendapatan per kapita riil misalkan
PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang konstan adalah : 400.000 miliar rupiah, dengan jumlah penduduk Rp.262.000.000
Kita bisa mendapatkan pendapatan perkapita dengan rumus :
PNB Harga yang konstan : Jumlah penduduk
Sehingga
= 400.000 miliar rupiah : 262.000.000
= 0.0015267175572519 miliar rupiah
= Rp.1.526.717 juta
Sehingga dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017, pendapatan per kapita nomina adalah sebesar Rp.4.963.996 juta dan pendapatan per kapita riil adalah Rp.1.526.717 juta, atau jumlah pendapatan per kapita nomina sekitar tiga kali lebih besar jumlah nya daripada pendapatan per kapita riil.
Lalu bagaimana dengan pendapatan per kapita di Indonesia?
Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendapatan per kapita Indonesia memang masih tergolong sangat rendah. Tercatat pendapatan per kapita rakyat Indonesia masih tertinggal jauh dari tiga negara terdekat yaitu Singapura, Malaysia bahkan Brunei Darussalam. Singapura menjadi negara yang pendapatan per kapitanya paling tinggi di wilayah Asean.
Dilansir dari website indonesia-investment.com yang menyatakan bahwa PDB per kapita Indonesia sebenarnya telah naik tajam selama satu dekade terakhir. Meski demikian, masih dipertanyakan apakah PDB per kapita merupakan alat ukur yang layak untuk Indonesia karena penduduknya memiliki karakteristik ketidaksetaraan yang tinggi dalam distribusi pendapatan.
Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia (yang hanya mewakili 0.02% dari total penduduk Indonesia) setara dengan 25% PDB Indonesia. Sementara kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia setara dengan 10.3% PDB (yang merupakan jumlah yang sama dengan kombinasi harta milik 60 juta orang termiskin di Indonesia)
Sehingga perhitungan terhadap pendapatan per kapita di Indonesia masih perlu ditelaah lebih jauh keakuratannya berdasarkan komposisi distribusi pendapatan rakyat Indonesia. Pertanyaannya : termasuk di golongan yang manakah anda?
Artikel Terkait
- Apa Itu Kebutuhan Primer?
- Apa itu Net Present Value (NPV)?
- Begini Cara Menghitung Laju Inflasi
- Cara Menghitung Bunga Anuitas
Demikianlah artikel tentang cara menghitung pendapatan per kapita, semoga bermanfaat bagi Anda semua.