Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Cara Orang Kaya Membesarkan Anak agar Tidak Manja

Orangtua yang bekerja keras dan menjadi kaya raya namun lantas memiliki anak-anak yang malas berusaha dalam hidup merupakan sebuah ironi. Bagaimana cara orangtua yang telah sukses dan makmur—yang tentu ingin memberikan segalanya pada anak-anak mereka—menghindari menyuapi anak-anak mereka dengan sendok emas?

Warren Buffett, salah seorang terkaya di dunia yang merupakan pendiri Bershire Hathaway, hidup secara sederhana dan jauh di bawah kemampuannya. Putranya, Peter, berkata bahwa ayahnya tidak terikat pada materi dan selalu berpesan bahwa uang tidak berarti segalanya dalam hidup ini. Lebih dari itu Peter percaya bahwa ia belajar tentang nilai uang dengan melihat apa yang orangtuanya lakukan, ketimbang sekadar mendengarkan nasihat mereka.

Mark Cuban, salah satu pebisnis terkaya di Amerika Serikat dan pemiliki klub basket Dallas Maverick, juga memiliki ketakutan yang sama bahwa anak-anaknya akan menjadi manja. Ia dan istri berusaha keras untuk membuat anak-anak mereka hidup sederhana dan rendah hati. Cara yang ia tempuh adalah menghabiskan banyak waktu dengan anak-anaknya, terutama di akhir pekan, dan memastikan sendiri bahwa anak-anaknya tumbuh dekat dengannya dan mengajarkan pada mereka tentang nilai-nilai yang tepat dalam hidup.

Yang dilakukan Cuban disokong oleh penelitian seorang psikolog di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa anak-anak dari orang kaya memiliki tingkat depresi dua kali lebih tinggi dari anak lain. Hal tersebut diakibatkan oleh orangtua yang tidak memiliki peran dalam hidup anak-anaknya dan lebih memilih untuk menghujani mereka dengan barang-barang mewah ketimbang menghabiskan quality time bersama.

Demi menghindari anak-anak dengan kualitas tersebut, kami berusaha merangkum tentang apa yang orang kaya lakukan agar anak-anak mereka tidak manja dan tetap hidup sederhana meski orangtuanya bergelimang harta. Berikut beberapa di antaranya:

1. Jangan selalu membelikan apa yang mereka inginkan

Jauh dalam lubuk hati, kami yakin sebagai orangtua pasti ada rasa sedih dan tidak tega—tentunya selain merasa marah atau kesal, yang juga merupakan respon natural—bila melihat anak sedih atau bahkan melepaskan tantrum saat tidak mendapatkan apa yang mereka idamkan.

Terutama bila Anda sendiri datang dari masa kecil yang serba kekurangan, pasti Anda ingin memberikan segalanya pada anak karena kini Anda telah mampu. Namun Anda harus melawan segala perasaan tersebut dan yakinkan pada diri Anda bahwa selalu memberikan apa yang anak inginkan tidak akan berdampak baik bagi perkembangan mereka.

Ajarkan pada anak bahwa bila mereka ingin mendapatkan sesuatu, mereka harus mengusahakannya dan pantas mendapatkannya. Dorong mereka, dengan cara yang wajar dan sesuai dengan usianya, untuk mengumpulkan/mendapatkan uang bila ingin membeli apa yang mereka inginkan. Hal ini akan mengajarkan mereka untuk menghargai setiap rupiah yang mereka dapat.

2. Jangan memamerkan kekayaan

Anak lebih memedulikan apa yang orangtuanya lakukan ketimbang apa yang mereka ucapkan. Seberapa seringpun Anda menasihati mereka agar tidak boros atau menggunakan uangnya untuk membeli hal-hal yang tidak bermanfaat, mereka tidak akan mengindahkannya bila Anda melakukan hal serupa dalam kehidupan sehari-hari.

Mulailah segalanya dari diri Anda sendiri. Bila Anda tidak ingin anak tumbuh menjadi manja dan arogan, berikan contoh tentang bagaimana cara hidup sederhana dan pentingnya menggunakan uang untuk hal-hal yang substansial. Ajari mereka untuk tidak silau akan pengakuan orang lain dan bahwa hal itu bukanlah esensi tentang menjadi kaya.

3. Lalui beberapa fase kenyamanan hidup untuk anak

Anda mungkin masih merasakan masa kecil yang tidak nyaman, seperti tidak memiliki uang saku, tidak pernah memiliki mainan baru, atau harus memakai tas sekolah yang sama selama bertahun-tahun karena orangtua Anda tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk memfasilitasinya.

Memang, anak-anak Anda kini tidak harus melalui hal-hal tersebut. Namun bukan berarti mereka tidak bisa. Anda bisa mengusahakannya untuk anak dengan membuat mereka melalui beberapa fase kenyamanan dalam hidup. Tingkatkan kenyamanan mereka secara bertahap, berikan mereka pengalaman menggunakan/memainkan sesuatu berulang-ulang hingga mereka usang atau hingga anak pantas mendapatkannya.

Misal, tidak membelikan anak sepatu atau baju baru hingga yang mereka miliki sudah tidak muat lagi. Mengondisikan mainan sebagai bentuk reward, mereka hanya akan mendapatkannya bila telah berprestasi atau menabung. Atau semakin anak dewasa, Anda bisa memberi mereka uang saku lebih dari sebelumnya, namun tetap pastikan bahwa mereka menggunakan uangnya secara bertanggung jawab dan tidak lupa untuk mengenalkan konsep menabung.

4. Kekayaan Anda tidak bisa anak manfaatkan

Jangan menjanjikan pada anak bahwa kelak mereka akan mendapatkan segala yang kini Anda miliki. Mereka tidak harus mewarisi kekayaan Anda. Buat mereka untuk berusaha sendiri dan menjadi sukses dengan caranya sendiri.

Anda bisa bilang bahwa uang yang kini Anda miliki adalah pegangan saat Anda sudah tua dan pensiun, atau Anda bisa buat alasan lain sekreatif mungkin. Jangan sampai mereka berpikir bahwa mereka dapat bergantung pada kekayaan Anda selamanya. Anda telah bekerja keras demi sampai pada posisi Anda sekarang, sehingga bila anak Anda ingin sama makmurnya, mereka pun harus melakukan hal yang sama.

5. Beri anak pemahaman tentang nilai uang

Anda bisa melakukan hal ini sedini mungkin bahkan sejak usia 5 tahun. Anda bisa mengenalkan pada anak tentang konsep budgetting atau membuat anggaran. Sederhana saja, seperti menunjukkan apa yang bisa mereka dapatkan dengan jumlah uang tertentu.

Saat mengajak anak ke supermarket untuk belanja bulanan, tunjukkan pada mereka bahwa uang yang orangtuanya peroleh dengan bekerja keras dapat digunakan untuk membeli kebutuhan dasar sehari-hari seperti beras, telur, susu, atau crackers favorit anak.

Biarkan mereka membantu Anda untuk memilih apa yang penting atau tidak untuk dibeli dengan sejumlah uang yang Anda bawa. Dengan begitu mereka sekaligus belajar untuk menentukan prioritas dalam menghabiskan uang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara orang kaya membesarkan anak agar tidak manja, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak-Anak Selama Karantina di Rumah
Mengapa Orang Kaya Lebih Memilih Mobil Bekas?
7 Tip Parenting untuk Mencetak Anak Menjadi Pengusaha Muda
Ajarkanlah Tip Keuangan Ini pada Anak Anda!
Apa Masalah Orang Kaya?
Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak
Inilah 7 Nasihat dari Orang Kaya yang Harus Anda Dengarkan
4 Tip Memilih Tabungan Pendidikan untuk Anak
Apa Itu Strict Parents? Ciri Dan Dampaknya Terhadap Anak
Kesalahan Pola Asuh Anak Mengenai Keuangan yang Mungkin Anda Lakukan


Bagikan Ke Teman Anda