Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Hawala, Cara Transfer Uang Luar Negeri dengan Cepat & Rahasia

Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan bagi setiap orang untuk melakukan transaksi keuangan lintas negara secara real-time online. Hal ini tak lepas dari teknologi dan layanan perbankan yang sudah canggih dan beragam.

Masyarakat dunia di berbagai negara bisa melakukan transaksi perdagangan baik barang maupun jasa tanpa perlu khawatir dengan masalah pembayarannya. Selain itu, bagi para pekerja di luar negeri yang ingin mengirimkan uang pada keluarganya di tanah air tak lagi menjadi masalah. Semua bisa dilakukan melalui perbankan.

Namun, di tengah-tengah maraknya industri perbankan dengan teknologi, layanan, dan fasilitas yang modern, faktanya masih banyak masyarakat dunia yang menggunakan sistem tradisional dalam hal pengiriman uang, yaitu hawala. Sistem ini berkembang di negara-negara Timur Tengah, India, dan sebagian Afrika.

Apa itu Hawala?

Secara sederhana hawala dapat dipahami sebagai proses pengiriman uang tanpa diikuti dengan pergerakan uang. Sistem ini di India dikenal dengan nama hundi, sedangkan di Somalia dikenal dengan xawala atau xawilaad.

Jauh dari sentuhan teknologi modern, karena dalam sistem hawala ini proses transfer atau pengiriman uang tidak disertai dengan pemindahan uang baik secara fisik maupun elektronik. Sebab itulah, transaksi keuangan dengan sistem hawala tidak bisa dilacak sumber dana yang ditransfer atau dikirimkan.

Hawala berkembang pada abad pertengahan atau sekitar abad ke-8. Munculnya sistem hawala ini bermula dari maraknya pencurian uang yang terjadi di sepanjang Jalur Sutra, yakni jalur perdagangan bagi para pedagang Timur Tengah.

Untuk mengatasinya, para pedagang Timur Tengah mempraktikkan sistem hawala sebagai upaya proteksi bagi uangnya sehingga mereka tetap bisa melakukan transaksi perdagangan di jalur tersebut.

Meski hawala ini didasarkan pada tradisi Timur Tengah, namun pengguna dan kegunaannya tidak hanya terbatas pada orang-orang Timur Tengah saja. Bahkan di Asia Selatan, hawala berkembang pesat dan menjadi populer sebagai instrumen perdagangan.

Namun pada permulaan abad 20, sistem hawala telah bergeser pada instrumen sistem pembiayaan bank formal. Saat ini memang sistem perbankan modern telah menguasai sistem transaksi keuangan internasional, namun bukan berarti sistem hawala yang tradisional kemudian ditinggalkan.

Hingga saat ini pun, hawala sebagai sistem pengiriman uang masih digunakan, meski oleh kalangan terbatas. Salah satunya adalah pekerja migran yang ingin mengirimkan uang kepada keluarga yang berada di negara asalnya.

Terutama bagi pekerja migran keturunan India yang mempunyai keluarga di kampung halaman yang akses perbankannya masih kurang, hawala atau hundi menjadi tumpuan untuk mengirim uang. Biaya transfer yang lebih murah menjadi pilihan bagi orang keturunan India untuk metransfer uang bagi keluarganya.

Metode Pengiriman Uang Lewat Hawala

Jika tidak ada pergerakan atau perpindahan fisik uang yang dikirimkan, lantas bagaimana mekanisme atau cara kerja hawala? Sebagai sistem pengiriman uang tradisional, mekanisme hawala sangatlah sederhana dengan menggunakan broker hawala yang disebut dengan hawaladar. Meski sederhana, namun hawaladar ini telah membentuk suatu jaringan yang bekerja dengan mengandalkan kepercayaan.

Dalam sistem ini antar hawaladar harus saling percaya, oleh karena itu hawala biasanya merupa kan usaha keluarga. Kepercayaan yang tinggi timbul karena antar hawaladar biasanya mempunyai hubungan saudara.Mekanisme dari sistem hawala ini dapat dipahami dengan lebih jelas melalui contoh ilustrasi.

Misalnya Anjay adalah pekerja migran di Dubai. Ia ingin mengirimkan uang kepada keluarganya yang tinggal di India. Dari contoh ini, mekanisme sistem hawala dapat diuraikan dalam poin-poin berikut:

  • Anjay mendatangi hawaladar yang ada di Dubai dan memberikan sejumlah uang yang akan dikirimkan kepada keluarganya di India. Di saat yang sama, hawaladar memberikan kata kunci kepada Anjay yang harus diinformasikan kepada keluarganya agar bisa mengambil uangnya.
  • Hawaladar dari Dubai kemudian menghubungi hawaladar yang ada di India dan memberikan informasi tentang jumlah uang yang diterimanya dari Anjay beserta dengan fee dan kata kunci yang akan digunakan oleh penerima untuk mengambil uangnya.
  • Selanjutnya Anjay mengirimkan pesan kepada keluarganya di India tentang kata kunci yang bisa digunakan untuk mengambil uang dan juga nominal uang yang dikirimnya.
  • Setelah pihak keluarga menerima informasi dari Anjay, maka pihak keluarga bisa menemui hawaladar di India yang ditunjuk dan meminta uang kirimannya dengan menyebutkan kata kuncinya terlebih dahulu. Jika kata kuncinya benar, maka hawaladar yang ditunjuk dapat memberikan uang sejumlah nominal yang telah diinformasikan.

Metode ini mirip transfer lewat western union, sederhana dan mudah. Lalu, apakah hawaladar mendapatkan keuntungan atas transaksi pengiriman uang tersebut? Ya. Hawaladar mendapatkan keuntungan berupa komisi atas jasanya dan selisih nilai tukar mata uang yang dikirimkan.

Lantas, bagaimana pula penyelesaian utang antara hawaladar A dengan hawaladar B yang terlibat dalam transaksi pengiriman uang, mengingat dalam sistem hawala tidak terdapat pergerakan atau perpindahan uang baik secara fisik maupun elektronik. Cukup unik, karena dalam jaringan broker hawala ini tidak terdapat adanya perjanjian tertulis atau pernyataan sanggup bayar.

Jadi, penyelesaian utang antar-hawaladar berkenaan dengan transaksi pengiriman uang ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, tak selalu harus berupa transaksi tunai langsung. Karena umumnya hawala merupakan usaha sampingan, dan umumnya para hawaladar memiliki usaha lain, pengiriman uang bisa dalam bentuk barang, misal seperti barter barang, bantuan usaha perdagangan, dll.

Jika tidak ada perjanjian yang mengikat secara hukum diantara hawaladar, apa sanksi yang diberikan apabila terjadi kecurangan? Hawala bekerja atas dasar kepercayaan yang tinggi diantara jaringan brokernya. Jadi, setiap hawaladar benar-benar menjaga kepercayaan tersebut dan tidak mau mengorbankan kehormatannya untuk berlaku curang.

Namun apabila terjadi kecurangan, bentuk hukumannya bukanlah perdata apalagi pidana, melainkan sanksi ekonomi sosial. Hawaladar yang curang akan kehilangan kehormatan dalam jaringannya, sehingga terjadi pemutusan komunikasi yang menyebabkan halawadar mengalami kesulitan ekonomi. Meski tampak sederhana, namun hukuman tersebut setara dengan hukuman mati secara ekonomi.

Hawala Sebagai Metode Cuci Uang

Hawala dikenal sebagai sistem pengiriman uang bawah tanah, karena transaksi keuangannya tidak tercatat dalam database seperti halnya sistem perbankan. Jadi, legalkah hawala? Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Sebagian negara melegalkan sistem hawala, namun ada pula yang melarangnya. Mengapa hawala dilarang?

Ketiadaan pencatatan transaksi secara resmi menyebabkan transaksi tidak bisa dilacak dan sumber atau asal-usul uang tidak bisa diketahui secara pasti. Selain itu, pengiriman uang bawah tanah dalam sistem hawala, transaksinya jelas tidak bisa diatur apalagi dikendalikan oleh pemerintah seperti halnya sistem perbankan.

Sebab itulah, sistem hawala ini rentan disalahgunakan untuk pengiriman uang yang berhubungan dengan tindak kriminal, seperti pencucian uang, terorisme, perdagangan narkoba, dan aktivitas ilegal lainnya.

Hawala memungkinkan pengiriman uang dalam jumlah besar atau tak terbatas. Berbeda dengan sistem perbankan yang ada pembatasan jumlah uang yang dikirimkan atau ditransfer.

Jika nominal uang yang akan dikirim terlalu besar, maka akan menimbulkan kecurigaan atas asal-usul dari uang tersebut. Oleh sebab itu, sistem hawala menjadi alternatif paling aman tak hanya untuk para pedagang, tetapi juga para pelaku tindak kriminal, terutama pencucian uang.

Melalui hawala, banyak orang yang akan berusaha menyamarkan asal-usul harta kekayaannya yang diperoleh dari hasil tindak kejahatan.

Hawala Indonesia

Apakah ada hawala di Indonesia? Karena cara pengiriman hawala yang tidak terlalu rumit, mungkin di Indonesia ada praktek pengiriman uang lewat hawala.
Namun yang pasti, mantan politikus besar terpidana kasus korupsi, diduga menggunakan metode hawala untuk menyamarkan pengiriman uang hasil korupsinya. Uang korupsi tidak dikirimkan langsung ke politikus tersebut namun, lewat saudaranya. Tidak ada perpindahan uang dalam penyamaran uang korupsi tersebut.

Dilansir pula dari beberapa media, seorang anggota teroris juga pernah mengirimkan uang ke Indonesia, melalui metode hawala. Dia mengirimkan uang melalui pekerja wanita di Malaysia. Uang tersebut sampai dengan aman di Indonesia, dan digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme di Indonesia.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang Hawala dan cara transfer uang luar negeri dengan cepat & rahasia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Berjualan Adalah Cara Terbaik Menghasilkan Uang
Perbedaan Uang Fiat dan Uang Komoditas
Kesalahan dalam Menyimpan Uang
Syarat dan Cara Menukar Uang Rusak di Bank Indonesia
6 Rahasia Menyimpan Uang yang Perlu Anda Ketahui
Cara Membiayai Kuliah dan Hidup di Luar Negeri
Apa yang Terjadi Bila Negara Mencetak Uang Lebih Banyak?
Jadi Freelance Luar Negeri Tanpa Modal
Modus Karyawan untuk Mencuri Uang Perusahaan
Cara Berbicara Tentang Uang dengan Anak Anda


Bagikan Ke Teman Anda