Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Perbedaan Fixed VS Growth Mindset

Anda mungkin pernah mendengar istilah fixed vs growth mindset, dua pola pikir dasar yang membentuk kehidupan kita. Namun apakah sebenarnya pengertian dari keduanya? Adakah pengaruhnya terhadap kehidupan kita?

Pada halaman ini kami akan membahas secara mendalam tentang fixed vs growth mindset, dua pola pikir yang saling berseberangan tersebut.

Definisi Fixed & Growth Mindset

Istilah Fixed vs Growth mindset dicetuskan oleh Carol Dweck, seorang peneliti di Universitas Stanford yang juga merupakan penulis buku psikologi terkemuka. Dweck mencoba menjelaskan bahwa manusia mempunyai keyakinan dasar tentang bagaimana mereka melihat serta mempercayai karakter pribadi masing-masing.

Fixed Mindset

Fixed mindset atau yang bisa diartikan sebagai pola pikir tetap, adalah sebuah penggambaran tentang orang-orang yang percaya bahwa kualitas, kecerdasan, atau bakat mereka merupakan sifat yang sudah tetap (oleh karenanya tidak dapat berubah).

Orang-orang dengan fixed mindset percaya bahwa kecerdasan serta bakat mereka tidak perlu dikembangkan lagi untuk menuju pada kesuksesan.

Jika Anda menjadikan fixed mindset sebagai pilihan pola pikir Anda, maka hal tersebut akan menahan Anda untuk melakukan hal-hal besar yang mengarah pada perubahan positif dalam diri Anda.

Ciri-Ciri Orang dengan Fixed Mindset:

  • Cenderung menghindari tantangan
  • Kehilangan minat saat tugas menjadi sulit
  • Perlu dihargai atas sedikit usaha yang telah mereka kerjakan
  • Berkecil hati setelah penolakan atau kegagalan
  • Mudah menyerah

Growth Mindset

Sementara itu, orang yang memiliki growth mindset memiliki keyakinan dasar bahwa kecerdasan mereka dapat terus berkembang seiring dengan waktu, usaha, serta ketekunan.

Kemampuan dasar yang mereka miliki hanyalah titik awal dari potensi mereka. Maka mereka akan selalu berpegang pada gagasan bahwa setiap orang bisa menjadi lebih pintar jika ada kemauan untuk mencoba.

Ciri-Ciri Orang dengan Growth Mindset:

  • Selalu mencari tantangan dan mau berkembang di bawah tekanan
  • Lebih termotivasi saat segalanya menjadi semakin sulit
  • Tidak membiarkan satu kesalahan atau kemunduran menghentikan potensi mereka
  • Percaya bahwa kerja keraslah yang penting karena bakat alami tidak cukup
  • Mencintai apa yang mereka lakukan dan tidak ingin berhenti melakukannya

Cara Mengembangkan Growth Mindset

1. Akui dan rangkul kelemahan Anda

MUngkin Anda telah menyadari bahwa Anda adalah seorang pemalas dan penunda. Cobalah membuat suatu daftar tujuan sederhana dan berikan diri Anda waktu untuk mencapainya.

2. Lihat tantangan sebagai peluang

Mengambil sebuah tantangan merupakan bagian besar dari pengembangan sebagai pribadi. Semakin banyak kita menantang diri sendiri, maka semakin banyak pula peluang yang kita miliki untuk belajar tentang diri sendiri.

Memulai tantangan baru mungkin menakutkan karena Anda dibayangi oleh risiko kegagalan, namun tanpa pernah terjatuh kita tidak akan belajar untuk bangkit, bukan? Tinggalkan zona nyaman Anda dan berikan kesempatan pada diri sendiri untuk tumbuh.

3. Ketahui gaya belajar Anda dan gunakan strategi pembelajaran yang tepat

Jika Anda dapat mengidentifikasi cara terbaik bagi diri sendiri untuk belajar, maka Anda dapat mengoptimalkan waktu serta memanfaatkannya seefisien mungkin.

Gaya belajar berhubungan dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda untuk setiap orang. Maka setelah diidentifikasi, orang dapat merasakan bahwa pengetahuan mereka telah berkembang dan menjadi lebih baik.

4. Pahami bahwa otak memiliki kemampuan untuk berubah sepanjang hidup

Otak Anda membentuk koneksi baru sepanjang hidup, yang memungkinkan untuk melakukan penyesuaian saat Anda dihadapkan pada situasi baru atau lingkungan baru.

Otak yang dimiliki manusia pada hakikatnya dapat dilatih kembali dan ditata ulang, yang menunjukkan bahwa di dalam organ tersebut selalu ada ruang untuk tumbuh. Jika Anda sadar bahwa otak Anda terus berubah, maka Anda cenderung mengadopsi growth mindset.

5. Prioritaskan pembelajaran daripada mencari pengakuan

Saat Anda lebih perduli tentang mendapatkan pengakuan dari orang lain alih-alih belajar hal yang baru, Anda telah menepikan potensi diri sendiri untuk tumbuh.

Jangan pernah khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang Anda, fokuslah memperbaiki diri untuk kemajuan Anda sendiri.

6. Fokus pada proses bukan hasil akhir

Orang-orang yang memiliki growth mindset seringkali memahami pentingnya menikmati proses belajar sehingga dapat menggali yang terbaik darinya. Salah satu hal yang penting mengenai proses belajar adalah banyak hal tak terduga yang dapat Anda ambil di sepanjang perjalanan.

7. Belajar menerima kritik yang membangun

Pikirkanlah kritik sebagai upaya untuk belajar. Jika ada seseorang yang dapat menunjukkan kelemahan yang Anda miliki, anggaplah hal tersebut sebagia keuntungan karena Anda bisa sekaligus mengetahui dan belajar tentang kesalahan yang Anda buat.

Kegiatan yang Dapat Membentuk Growth Mindset

1. Aktivitas mengingat kegagalan

Aktivitas ini akan membimbing Anda untuk mengingat-ingat tentang kegagalan atau kesalahan yang pernah Anda lalui. Tuliskan kegagalan tersebut pada secarik kertas, dan cobalah untuk mengekspresikan perasaan atas kegagalan tersebut, misalnya dengan melemparkan catatan tersebut ke tembok. Setelah itu, ijinkan diri Anda untuk memahami pentingnya nilai sebuah kesalahan, dan tuliskan pula apa yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya.

2. Kegiatan diskusi kelas

Kegiatan ini membutuhkan satu kelompok kecil. Lakukan kegiatan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Bagaimana perasaan Anda saat melakukan kesalahan? Mengapa?
  • Menurut Anda, bagaimana orang lain melihat Anda ketika Anda melakukan kesalahan?
  • Pernahkah Anda menemukan sesuatu yang baru dari melakukan kesalahan?
  • Pernahkan Anda merasa bangga atas kesalahan tersebut?
  • Pernahkan ada kesalahan yang membuat Anda berpikir lebih dalam tentang suatu masalah?

Setelah masing-masing menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda dan kelompok bisa saling memuji atas upaya untuk mengatasi kesalahan. Berikan pula pengakuan bahwa melalui sharing tersebut, Anda dan rekan telah membuat kemajuan yang mendorong munculnya strategi baru di masa depan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang perbedaan fixed vs growth mindset, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Perbedaan Transfer Uang Via LLG, RTGS, dan ATM Bersama
Apa Perbedaan NPF (Non Performing Financing) vs NPL (Non Performing Loan)
Apa Perbedaan Perusahaan Asuransi VS Dana Pensiun
Apa Perbedaan MBA vs Eksekutif MBA?
Perbedaan Orang Sibuk dan Produktif
Apa Perbedaan Sukuk Ritel Vs Saving Bond Ritel?
Perbedaan Uang Fiat dan Uang Komoditas
Perbedaan Bank Asing dan Bank Nasional
Apa Perbedaan Entrepreneur dengan Intrapreneur?
Perbedaan Antara Tabungan dan Dana Darurat


Bagikan Ke Teman Anda